Breaking News

Nasional

Ini Sosok Kolonel Pertama di Sumatera Berasal dari Gayo Lues, Atasan dari Jamin Ginting

Ia juga senior dari Jamin Ginting, pahlawan nasional Indonesia dari Tanah Karo, yang  ditetapkan sebagai pahlawan pada 2014 oleh Presiden Joko Widodo.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jafaruddin
For Tribungayo.com
Dosen Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Johan Wahyudi. 

Dalam pembentukan Kabupaten Aceh Tengah yang waktu itu membawahi Blang Kejeren dan Alas,

juga melibatkan Kolonel Muhammad Din. 

"Mendorong pembentukan pemerintahan Kabupaten Aceh Tengah. M Din juga jadi tim formatur, Pemda di Takengon," katanya.

Saat dibangun sekolah militer di Sigli, lanjut Johan Wahyudi, Muhammad Din pula yang diserahi tugas mencari murid sekolah tersebut,” katanya.  

“Muhammad Din, sosok yang memiliki dimensi luas,"

Baca juga: Bincang Pariwisata, Reja Hakim Bale Bujang: Butuh Peningkatan SDM Majukan Pariwisata Gayo

Tapi kenapa nama Muhammad Din seolah terkubur begitu saja ?

Johan Wahyudi menemukan adanya anggapan miring yang tidak berdasar bahwa ia dekat dengan komunis.

"Tuduhan ini perlu dicari faktanya," kata Johan.

Pada bagian lain pernyataannya, Johan Wahyudi sependapat apabila Kolonel Muhammad Din diusulkan sebagai pahlawan nasional.

Ia juga menyarankan agar diskusi soal ini perlu ditumbuhkan sampai ke kampus.

"Saya setuju, sebab kebetulan Agustus adalah peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI," katanya.

Baca juga: Kejayaan Orang Gayo, Pernah Latih Pasukan Kerajaan Raya Simalungun Hadapi Kolonialisme Belanda

Johan Wahyudi, dosen Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ikut dalam tim  peneliti  “Peradaban Islam Awal di Aceh Tengah; Studi Atas Kerajaan Linge Abad XI-XIV.”

Juga menulis buku "Sejiran Tak Sejalan: Diplomasi Kesultanan Aceh dengan Johor Abad XVI-XVII (Mahara Publishing, 2016).

Editor buku "Sejarah Aceh" di Yayasan Tun Sri Lanang, Jakarta (2011-2012) dan

"Sejarah Awal Islam di Gayo Abad XI-XIV" yang ditulis sejarawan Prof Dr M Dien Madjid (Mahara Publishing, 2020).

Hadir dalam bincang budaya itu sejarawan Prof M Dien Madjid, guru besar sejarah di UIN Syarif Hidayatullah.(*) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved