Penyair dan penulis ternama Indonesia, Helvy Tiana Rosa, mengaku sejak mengonsumsi Kopi Gayo ia terbebas dari gangguan lambung
Helvy Tiana Rosa menilai Sengkewe sangat penting karena menjadi dokumentasi budaya Gayo dalam bentuk puisi.
Ketua Panitia PPNXIII, Ahmadun Yosi Herfanda, mengumumkan bahwa PPNXIV tahun 2026 akan diselenggarakan di Aceh.
Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tgk. H. Faisal Ali dan Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Aceh Drs T Sulaiman Badai
Pasangan penyair Gayo, Win Gemade dan Asmira Dieni, kembali menghidupkan suasana Panggung Penyair Nusantara XIII
Penyair senior Indonesia, LK Ara, mengungkap kembali jejak sejarah penting dalam perjalanan seni didong Gayo di kancah nasional.
“Kita perlu mendorong pembacaan karya sastra yang reflektif, bukan sekadar ringkasan dan kutipan singkat,” tambahnya.
Sebuah karya penuh penghayatan yang menyoroti kondisi bangsa sekaligus menyerukan persatuan dan ketulusan dalam mencintai Tanah Air.
Hj Jawawi bin Hj Ahmad, penyair senior dari Brunei Darussalam, menekankan perbedaan tradisi kepenyairan antara Brunei dan Indonesia.
Tiga penyair muda tampil dengan semangat segar, Iffatul Izzah dari Indonesia serta Charm dan Faizhaziq dari Sabah, Malaysia.
Pertemuan ini diikuti oleh ratusan penyair dari berbagai daerah Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara.
Pembukaan resmi ditandai dengan peluncuran Buku Antologi Puisi PPN XIII, diikuti penyerahan souvenir dan piagam penghargaan.
Brand kopi yang digagas oleh Rahmat Miko ini menjadi satu-satunya kopi Gayo yang hadir dalam forum penyair Asia Tenggara tersebut.
Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah I resmi menutup Workshop Visualisasi Hikayat Aceh di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Jantho
Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset
Misteri suara dalam album Didong Kemara akhirnya terjawab. Ceh M Din, maestro didong asal Gayo, mengakui bahwa salah satu suara dalam album
Deklarasi Hari Kopi Aceh pertama kali dilakukan pada 15 September 2024 di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh.
Tradisi lisan tidak hanya dihidupkan melalui pembacaan, tetapi juga diterjemahkan ke dalam karya visual yang lebih dekat dengan generasi masa kini.
Sebuah dokumen rekaman otentik berisi penampilan Grup Didong Kemara yang membawakan syair karya maestro didong Sali Gobal berhasil ditemukan.
Dalam prosesi Uluk Sapun, seorang penyambut membacakan jampe ungkapan berupa kata-kata atau kalimat.