Berita Aceh Tenggara
Minta Pemerintah Serius Tangani Kasus PMK, Anggota Komisi IV DPR RI : Jangan Rugikan Peternak
“Kasus virus PMK ini jangan dianggap sepele, karena akan berdampak sekali kepada ternak,” tegas Anggota Komisi IV DPR RI.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Jafaruddin
Laporan Asnawi I Aceh Tenggara
TRIBUNGAYO.COM,KUTACANE - Anggota Komisi IV DPR RI, M Salim Fakhry SE MM, meminta kepada pemkab/pemko Aceh, supaya serius menangani kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak.
Sebab sampai sekarang penanganan kasus PMK belum tuntas.
Sementara peternak di Aceh terus merugi akibat kasus tersebut.
"Penanganan PMK harus lebih serius dan fokus," ujar M Salim Fakhry SE yang juga Ketua DPD Golkar Aceh Tenggara, kepada Tribun Gayo.com, Senin (1/8/2022).
Baca juga: Ternak di Gayo Lues yang Terjangkit PMK Terus Bertambah, Ini Jumlah yang Sudah Sembuh
Alhamdulillah kata Salim, ada beberapa daerah seperti Aceh Besar dan daerah lainnya angka kesembuhan PMK meningkat.
Tapi masih ada juga beberapa daerah yang akan kesembuhan PMK pada ternak masih rendah.
Menurut Salim, untuk penanganan virus PMK di Aceh, Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia, juga telah membantu vaksin.
Vaksin ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga virus PMK dapat dilenyapkan di kabupaten/kota di Aceh.
Baca juga: Kasus Sapi Terjangkit Virus PMK di Aceh Tenggara 140 Ekor, Ini Jumlah yang Sembuh dan Mati
“Kasus virus PMK ini jangan dianggap sepele, karena akan berdampak sekali kepada ternak,” tegas Anggota Komisi IV DPR RI.
Karena, apabila ternak terkena penyakit tersebut, bisa mati dan ini tentunya akan merugikan peternak.
Bukan hanya itu, program pengemukan sapi dan populasi sapi di Aceh bisa kurang berkembang, akibat virus PMK.
Makanya, Anggota Komisi IV DPR RI ini mengharapkan agar Bupati/Wali Kota di Aceh serius menangani PMK di daerahnya masing-masing.
Baca juga: Ternak Terjangkit PMK di Gayo Lues Sudah 200 Ekor, Petugas Pemkab dan Polisi Semprot Eco Enzym
Sementara itu, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Aceh Tenggara Khairil Anwar ST, mengatakan, angka kesembuhan ternak sapi yang terkena virus PMK masih 11 persen.
Ini disebabkan petani masih berternak secara ekstensif atau ternak cari makan sendiri.
Sehingga menyebabkan susah sembuh pada luka kaki ternak akibat virus PMK, juga mudah menyebar luas virus.
Menurut dia, selama ini untuk pengobatan ternak sapi yang terkena virus PMK, mereka mendapatnya vaksin dari Kementerian Pertanian yang disalurkan melalui Dinas Peternakan Aceh.(*)