Aceh Tengah
Program Infak Rp 1.000 di Kankemeng Aceh Tengah dari Aceh Hingga Papua, Bangun MCK dan Pompa Air
Setiap ASN baik itu PNS maupun Pramubakti yang jumlahnya ribuan dianjurkan untuk menginfakkan penghasilannya sejumlah Rp 1.000/hari
Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Rizwan
Laporan Cut Eva Magfirah I Aceh Tengah
TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Program infak Rp 1.000 yang dicanangkan dua tahun lalu oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Aceh Tengah, H Saidi B SAg MA mulai membuahkan hasil.
Sejumlah fasilitas mulai dibangun seperti MCK (mandi cuci kakus) yang dirasakan langsung manfaatnya di Aceh Tengah.
Dana bantuan itu bukan saja kalangan internal, baik itu madrasah maupun KUA kecamatan, namun perhimpunan dana infak Rp 1.000 ini juga mengalir kepada masyarakat umum.
Ini di Aceh Tengah maupun daerah lain di Aceh hingga ke Papua.
Gerakan infak Rp 1.000 ini merupakan program yang diselenggarakan pada satuan kerja masing-masing.
Baca juga: Kini Penduduk Aceh Tengah Capai 219.744 Jiwa, Ini Rinciannya
Baca juga: VIDEO Pesta Amal Santuni 700 Anak Yatim Piatu Se-Aceh Tengah dan Bener Meriah
Setiap ASN baik itu PNS maupun Pramubakti yang jumlahnya ribuan dianjurkan untuk menginfakkan penghasilannya sejumlah Rp 1.000 per hari.
Infak melalui kotak amal yang disediakan secara khusus di kantor masing-masing.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tengah H Saidi B kepada TribunGayo.com Senin (1/8/2022) mengatakan lahirnya program ini bukan tanpa alasan.
Program ini hadir atas dasar keinginan untuk mengimplementasikan nilai ikhlas beramal dalam tindakan nyata.
“Dulu saat lahirnya Departemen Agama 76 tahun silam, para pendiri yang berhati tulus dan melahirkan simbol “ikhlas beramal”.
Seiring dengan perkembangan waktu dan zaman, sebagian orang terindikasi beramal seikhlasnya” ungkap Saidi.
Baca juga: Wandi Gayo Petarung MMA Tiba di Aceh Tengah, Wabup: Saya Bangga Putra Daerah Juara Event Nasional
Baca juga: Bupati Shabela Pimpin Apel Kesiapan Antisipasi Bencana Alam dan Karhutla di Aceh Tengah
Kata Saidi, Kementerian Agama berdiri atas dasar perwujudan sifat tulus dari para pejuang/tokoh agama masa lalu.
Ketulusan ini disimbolkan dengan “Ihklas Beramal” yang berarti seluruh aktivitas tetap dilandasi dengan keikhlasan yang konteksnya adalah ibadah bukan sekedar berorientasi pada materi.
Hingga akhirnya, setelah dua tahun program ini berjalan, manfaatnya sudah dirasakan oleh banyak kalangan, baik secara internal dan eksternal.