Wawancara Eksklusif

Wandi Gayo Tak Pernah Terbayang Jadi Satu-satunya Orang Gayo yang Berkibar di Panggung MMA

Dan bahkan saya enggak terbayang juga bakal seperti ini, karena dulunya kayak bandel, degil  (nakal-red) terus  enggak taulah pak anak ini bakal...

Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Mawaddatul Husna
TRIBUNGAYO.COM
Wandi Gayo berfoto bersama Pemimpin Redaksi Serambi Indonesia, Zainal Arifin M Nur dan karyawan Serambi Indonesia serta TribunGayo.com di Kantor Tribun Gayo, Takengon, Selasa (2/8/2022). 

Dan bahkan saya enggak terbayang juga bakal seperti ini, karena dulunya kayak bandel, degil  (nakal-red) terus  enggak taulah pak anak ini bakal jadi apa gitu lah pak.

Laporan Cut Eva Magfirah | Takengon

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Mirwandi Arinasko, akrap disapa Wandi Gayo merupakan putra kelahiran Kampung Kuyun, Kecamatan Celala, Aceh Tengah pada 9 Desember 1997.

Sepekan terakhir, namanya banyak dibicarakan di ruang media sosial dan juga di doakan.

Dibicarakan, karena dialah satu-satunya orang Gayo mulai berkibar di panggung olahraga keras Mixed Martial Artis (MMA).

Namanya melambung setelah menumbangkan lawannya pada sebuah pertandingan kelas Bantam yang disiarkan secara live di TvOne, Sabtu (23/7/2022) malam lalu.

Baca juga: Kunjungi Kantor TribunGayo.com, Wandi Gayo: Terima Kasih Masyarakat Tanah Gayo 

Wandi Gayo pulang kampung ke Tanoh Gayo.

Ia disambut dengan penuh antusias oleh masyarakat di Takengon, serta juga di kampung kelahirannya di Kampung Kuyun.

Wandi Gayo berkesempatan hadir ke Kantor Tribun Gayo yang berlokasi di Jalan Mahkamah, Kota Takengon, Aceh Tengah, Selasa (2/8/2022).

Berikut petikan wawancara ekslusif Wandi Gayo bersama Pemimpin Redaksi Serambi Indonesia, Zainal Arifin M Nur yang disiarkan langsung melalui Facebok Tribun GAYO.

Baca juga: Wawancara Pemred Serambi Indonesia dengan Patarung MMA Wandi Gayo di Studio TribunGayo.com

Bang Wandi, bisa ceritakan perjalanan hidup Bang Wandi, dari masa kecil hingga memutuskan menjadi atlet Mixed Martial Artis (MMA)?

Saya kecil berada di Desa Kuyun itu desa bisa digolongkan desa pedalaman gitu, jadi jauh dari perkotaan seperti pusat kota Takengon ini.

Dan cerita waktu kecil saya kalau bisa digambarkan sangat membingungkanlah pak.

Jika dilirik dari ini lah pak, dari suasananya dan perjalanannya gitu pak.

Dan bahkan saya enggak kebayang juga bakal seperti ini, karena dulunya kayak bandel, degil  (nakal-red) terus  enggak taulah pak anak ini bakal jadi apa gitu lah pak.

Baca juga: Wandi Gayo Petarung MMA Pulang Kampung, Minggu Ini Terbang dari Jakarta ke Rembele

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved