Aceh Tenggara

Yuk Lihat Segera Diusul Lebel, Sejumlah Jenis Makanan Olahan Pangan Karya Siswa SMK PPN Kutacane

SMK-PPN Kutacane segera diusulkan ke MPU Aceh dan BPOM untuk memfasilitasi produk halal atau label halal serta proses verifikasi

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Rizwan
For TribunGayo.com
SMKPPN Kutacane Aceh Tenggara, sekolah berprestasi dan pernah raih juara Kementan RI 

"Produk tersebut selain tampil di ajang pasar tani dan toko online juga pada pameran di Bogor dan Malang," katanya.

Beberapa produk  telah di pasarkan untuk Kutacane dan Banda Aceh. 

Menurut Muhammad, kondisi saat ini sektor kerja bidang pertanian semakin ditinggalkan oleh milenial.

Dengan kehadiran alumni SMK PPN setidaknya mampu memberikan dampak positif di sektor pertanian sebagai tenaga regenerasi pertanian, mengantikan tenaga kerja, petani yang usianya rata rata diatas 50 tahun.

Sementara itu tenaga lulusan SMKPP Kutacane merupakan tenaga produktif.

Baca juga: Safrizal ZA Kuliah Umum di USK, Ini 8 Skill Wajib Bagi Mahasiswa Masa Kini

Selain kehadiran SMKPP Kutacane telah mampu mengurangi angka pengangguran di Aceh Tenggara, Gayo Lues sebagai wirausaha muda pertanian dan milenial.

Makanan ringan seperti  dodol rebung, dodol talas, voc, keripik gadung, donut sicantik, teh telang, jus telang, tepung durian, tepung singkong, manisan, arenku, bandrek bubuk, mie mocaf, mie gomak, kopi agusen, pulut ketan.

Ini merupakan makanan olahan yang diproduksi dan sedang dalam pengurusan izin BPOM, label halal dan difasilitasi MPU Aceh.

Makanan olahan pangan lokal ini, kata Muhammad, mengambil bahan pangan berbasis lokal, kearifan lokal seperti olahan ubi, talas, biji durian yang terbuat dari tepung.

Berikutnya aren serbuk untuk bisa dikonsumsi di cafe, hotel, kopi agusen arabika biji kopi dari agusen dan diolah di SMK PPN dengan peralatan bantuan Kementerian Pertanian.

"Unit produksi ini sebagai teaching factory sekolah siswa dan guru memproduksi produk olahan dan dipasarkan ke lingkungan Kutacane, Banda Aceh dan di jual online," katanya.

Hasil pemasaran untuk biaya produksi, biaya siswa sehari hari hingga digunakan untuk studi banding ke Sumatera Utara.

Baca juga: SMK PPN Kutacane Lahirkan Teroban dan Inovasi, Pernah Raih Prestasi dari Kementerian Pertanian RI

Saat ini siswa terus dibimbing secara tatap muka, online, daring, webinar materi kewirausahaan, teaching factory dan persiapan BLUD.

Ini untuk menciptakan dan melahirkan wirausaha muda mandiri dalam menciptakan lapangan kerja.

Namun saat ini SMK PPN Kutacane masih terkendala juga dengan lahan praktek dan peralatan praktek yang belum memadai seperti lahan praktek prodi perkebunan yang masih kurang memadai, apalagi tanaman perkebunan butuh lahan yang luas sekitar 10 hektare.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved