Berita Gayo Lues
Kisah Warga Pasang Jerat untuk Babi di Gayo Lues, Ternyata Masuk Harimau Sumatera, Sempat Ketakutan
Ia tidak menduga bahwa terjaring harimau Sumatera atau 'raja hutan' di Gayo Lues karena selama ini gangguan babi sangat meresahkan
Laporan Rasidan I Gayo Lues
TRIBUN GAYO.COM, GAYO LUES - Ondoita (31) seorang petani yang merupakan warga Pepir memasang jerat untuk babi di kawasan perkebunan Reko desa Sanggir Kecamatan Dabun Gelang di Gayo Lues, ternyata masuk harimau Sumatera.
Ia tidak menduga bahwa yang terjaring harimau Sumatera di Gayo Lues sehingga sempat ketakutan ketika mengetahui jaringnya masuk 'raja hutan'.
Jerat dipasangnya karena selama ini banyak sekali gangguan hama bagi, namun setelah mengetahui di jaring masuk harimau Sumatera langsung dilaporkan ke pihak terkait.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Tribun Gayo.com, Jumat (12/8/2022), seekor harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) terjerat jaring babi.
Jeratan di bagian kaki sebelah kiri belakang seekor satwa liar tersebut sehingga akibatnya mengalami luka infeksi.
Baca juga: Seekor Harimau Sumatra Dilaporkan Terjerat Jaring di Gayo Lues, Videonya Kini Mulai Beredar
Hewan itu harus dievakuasi oleh tim BKSDA bersama petugas Pahmut dan Polisi serta warga desa Sanggir.
Kini Panthera Tigris Sumatrae betina itu telah dievakuasi dan dirawat di kantor TGNL Sesi III Blangkejeren oleh tim medis BKSDA drh Rosa bersama tim lainnya.
Ondoita (30) warga Pepir yang memasang jerat atau jaring babi di kebun tersebut mengaku, ada sekitar 15 jaring yang dipasang sebelumnya di areal perkebunan keluarganya tersebut.
Jaring itu dipasang sekitar seminggu yang lalu dan baru di cek atau dipantau kembali pada Kamis 11 Agustus 2022.
Ia mengatakan, saat memeriksa atau mengecek kembali jaring babi yang dipasangnya itu, ia melihat sendiri seekor harimau Sumatera telah terjerat jaring babi.
Persis dipinggir alur sungai kecil di perbatasan kebun tersebut, pada Kamis 11 Agustus 2022.
Baca juga: BKSDA Evakuasi Harimau Sumatera Terjerat Jaring Babi di Gayo Lues, Begini Kondisinya
Ia sempat ketakutan karena bertemu raja hutan spontan ia melaporkan hal itu kepada warga Sanggir dan aparat kepolisian.
"Rencana mau taman jagung di lokasi kebun itu, namun harus dibasmi dulu kawanan babi hutan yang banyak berkeliaran di perbukitan Reko, sehingga ia memasang beberapa jerat babi sebelumnya," sebutnya.
Ondoita yang sehari-hari juga sebagai penderes getah pinus di kawasan Pepelan itu mengaku, sebelumnya sempat menanam jagung di lokasi tersebut bersama keluarganya.