Hari Kemerdekaan RI

Sejarah Radio Rimba Raya di Bener Meriah, Satu-satunya Media yang Mengabarkan Indonesia Masih Ada

Radio Rimba Raya merupakan satu-satunya media yang menyuarakan bahwa Indonesia masih ada.

Penulis: Magang | Editor: Mawaddatul Husna
DOK DINAS PARIWISATA BENER MERIAH
Tugu Radio Perjuangan Rimba Raya di Bener Meriah. 

Beberapa pelaku sejarah seperti Letnan Muda Syarifuddin yang menjadi Ajudan Komandan Divisi X Kolonel Husin Yusuf, John Ekel, dan Letnan AW Lubis yang terlibat langsung dalam kegiatan teknis Radio Rimba Raya.

Nip Karim membawa pemancar Radio Rimba Raya dari Malaya atas perintah Kolonel Husin Yusuf.

Radio ini kemudian diberi nama “Radio Rimba Raya” sesuai dengan lokasi radio itu ditempatkan.

Yaitu di belantara hutan lebat di Kabupaten Aceh Tengah (sekarang Bener Meriah).

Baca juga: Gayo Berperan dalam Kemerdekaan, Pj Gubernur Aceh: Radio Rimba Raya Pertahankan Eksistensi RI

Radio ini dikendalikan dibawah komando Tentara Divisi X yang dipimpin Kolonel Husin Yusuf.

Radio Rimba Raya satu-satunya radio yang memiliki daya pancar yang sangat jauh.

Dilansir dari makalah Radio Perjuangan Rimba Raya yang diterbitkan oleh Panitia Seminar Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan tahun 1985.

T Alibasyah Talsya seorang Pelaku Sejarah Sub Seksi III Penerangan Divisi X Kutaraja mengatakan, siaran Radio Rimba Raya dapat ditangkap jelas oleh sejumlah radio di Semenanjung Melayu (Malaysia).

Bahkan sampai Singapura, Saigon, Manila, bahkan Australia dan Eropa.

Radio Rimba Raya memiliki daya pancar 1 Kilowatt dan bekerja pada frekwensi 19,25 dan 61 meter. 

Struktur Organisasi Radio Rimba Raya

Kolonel Husin Yusuf : Pemimpin Umum/Pembina

Tgk H Affan : Wakil Pemimpin Umum/ Donator

Kapten AG Mutiara : Kepala Penerangan Militer, Administrator/Kebijaksanaan Penyiaran

Tgk Abdullah Arif : Pimpinan Harian merangkap Penyusun dan Penyiar  Bahasa Aceh

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved