Berita Internasional

Puluhan Orang Tewas Dihantam Bom saat Mengantar Bantuan, Sebagian Korban Pedagang dan Siswa

Warga sipil itu tewas saat konvoi kendaraan yang membawa saat melintasi di kawasan kelompok militan jihad masih aktif.

Editor: Jafaruddin
AFP/File/Serambinews.com
Polisi Burkina Faso berjaga-jaga di sebuah pos pemeriksaan di Ouagadougou pada 14 Agustus 2017. 

TRIBUNGAYO.COM, BURKINA – Puluhan warga  tewas dan mengalami luka setelah dihantam bom saat mereka mengantarkan bantuan ke kawasan terpencil Burkina Faso.

Warga sipil itu tewas saat konvoi kendaraan ketika melintasi di kawasan kelompok militan jihad masih aktif.

Sebagian besar korban dalam insiden tersebut merupakan pedagang yang akan membeli persediaan di ibu kota, Ouagadougou.

“Bahkan, termasuk siswa yang kembali ke kota sebelum awal semester minggu depan,” kata seorang warga.

Mesir Kutuk Bom Bunuh Diri di Kedutaan Besar Rusia di Kabul, Dua Staf Kedubes Tewas

Burkina Faso adalah sebuah negara di Afrika Barat yang terkurung daratan.

Negara ini berbatasan dengan Mali di sebelah utara; Togo dan Ghana di selatan; Niger di timur, Benin di tenggara; dan Pantai Gading di barat daya.

Konvoi yang dikawal oleh tentara digunakan untuk mengirimkan pasokan ke kota-kota yang sebaliknya terputus oleh militan, seperti dilansir BBCNews, Selasa (6/9/2022).

Ledakan Senin (5/9/2022) terjadi di bentangan jalan antara kota Djibo dan Bourzanga.

Di kawasan itu gerilyawan menyerang desa-desa, polisi dan posisi militer selama tujuh tahun terakhir.

Ledakan Bom di Afghanistan Barat saat Shalat Jumat, Tewaskan Ulama Pro-Taliban dan Belasan Warga

Serangan mematikan telah meningkat di Burkina Faso, meskipun kudeta pada Januari 2022 dipimpin oleh tentara yang mengatakan mereka akan mengatasi ketidakamanan.

Pihak berwenang mengatakan salah satu kendaraan dalam konvoi itu menabrak alat peledak rakitan.

Namun, belum ada pihak yang mengatakan berada di balik pembunuhan itu.

Dalam upaya menangani militan, pemerintah mengatakan telah mengintensifkan tindakan ofensif dan juga memulai dialog dengan kelompok bersenjata tertentu.

Ia berpendapat bahwa strategi ini telah memungkinkan lusinan anak muda untuk meletakkan senjata mereka dan bagi beberapa komunitas untuk kembali ke desa mereka.

Baca juga: Warga Nagan Raya Temukan Bom Daya Ledak Tinggi di Kebun, Begini Ceritanya

Serangan terakhir ini terjadi beberapa hari setelah penguasa militer Letkol Paul-Henri Damiba bertemu dengan rekan-rekannya dari Mali dan Pantai Gading.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved