Berita Aceh
Dalam Kegiatan Car Free Day, UPTD RSAN Adakan Gerakan 100 Pengusaha Anak Panti
Hal ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan kemandirian bagi anak-anak jalanan,terlantar, anak korban kekerasan atau diperlakukan salah.
Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Mawaddatul Husna
Hal ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan kemandirian bagi anak-anak jalanan,terlantar, anak korban kekerasan atau diperlakukan salah.
TRIBUNGAYO.COM, BANDA ACEH – Unit Pelaksana Teknis Dinas Rumoh Seujahtera Aneuk Nanggroe (UPTD-RSAN) membuka ruang bagi anak-anak jalanan untuk dapat mandiri dalam menjalani kehidupan.
Hal ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan kemandirian bagi anak-anak jalanan, telantar, anak korban kekerasan atau diperlakukan salah.
Anak-anak yang berhadapan dengan hukum dan anak yang membutuhkan perlindungan khusus tersebut dibuka peluang untuk memulai dengan ikut berperan dalam kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) alias Car Free Day (CFD), pada Minggu (18/9/2022).
Baca juga: UPTD RSAN Rayakan HUT RI ke 77 Bersama Ratusan Anak Yatim dan Korban Kekerasan
Kepala UPTD RSAN, Michael Octaviano mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk memberikan kemandirian bagi anak-anak.
Guna mempersiapkan bekal kemandirian hingga mengajarkan anak-anak untuk membangun relasi dengan masyarakat luas.
“Sebelum anak kita keluar dari panti, kita memantapkan skill mereka, sehingga kita buat gerakan 100 pengusaha anak panti.
Hari ini Minggu perdana, RSAN melaksanakan program itu dengan berjualan di kegiatan Car Free Day dan dikunjungi oleh masyarakat.
Baca juga: BFLF akan Buka Panti Asuhan, Khusus Perempuan Korban Kekerasan dan Pelecehan
Bahkan, anak-anak juga membangun relasi dengan Pj Wali Kota Banda Aceh,” ucapnya.
Dikatakan Michael, kegiatan pemantapan skill ini untuk membina kemandirian anak-anak, sehingga dapat menjadi contoh bagi panti yang ada di Aceh.
Adapun kiat lain untuk mendukung tumbuh kembang anak, program pendukung terus dibuat dan diberlakukan seperti mengarahkan anak-anak belajar di sekolah kejuruan, serta melakukan kerjasama dengan instansi terkait untuk pemagangan.
“Dalam mewujudkan kemandirian ini. Kita ingin anak-anak terus semangat. Saat ini lebih kurang sekitar 52 anak-anak berada di UPTD RSAN dan mereka sangat butuh perhatian dan penanganan,” ujarnya. (TribunGayo.com/Cut Eva Magfirah)