Liga 1

Tinjau Stadion Kanjuruhan, Presiden Jokowi Sebut Telah Berbicara dengan Presiden FIFA 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Rabu (5/10/2022)

Editor: Rizwan
Kompas.com
Presiden Joko Widodo (tengah) seusai meninjau stadion tragedi yang terjadi pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 seusai pertandingan bertajuk Derbi Jawa Timur, Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Monumen Singa Tegar Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu (5/10/2022) siang.(KOMPAS.com/SUCI RAHAYU) 

TRIBUNGAYO.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Rabu (5/10/2022).

Stadion tersebut merupakan lokasi yang merenggut ratusan jiwa setelah terjadi kerusuhan usai laga Arema FC vs Persebaya.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa telah berbicara Presiden FIFA, Gianni Infantino.

Pembicaan adalah untuk memberikan solusi terkait manajemen sepakbola.

"Presiden FIFA menyampaikan kalau diperlukan mereka bisa membantu tata kelola sepak bola Indonesia. Belum ada sanksi yang dibahas," terang Jokowi usai meninjau Stadion Kanjuruhan, Rabu (5/10/2022).

Jokowi juga memerintahkan Kementrian PUPR melakukan audit terhadap stadion bola di Indonesia.

"Terpenting kami akan perintahkan Menteri PUPR untuk mengaudit seluruh stadion di liga. Apakah gerbangnya sesuai standar, apakah gerbangnya memiliki ukuran standar, manajemen lapangan siapa yang pegang kendali. Semuanya kita perbaiki semua manajemen pertandingan semuanya," jelas Jokowi.

Baca juga: Video Oknum TNI Tendangan Kunfu di Kanjuruhan, Pangdam Temui Korban & Minta Maaf, 5 TNI Diperiksa

Jokowi meminta Kementrian PUPR segera melakukan perombakan pintu masuk dan tribun stadion yang digunakan untuk ajang kompetisi sepakbola.

"Saya juga minta Menteri PUPR untuk segera audit perbaikan stadion di Liga 1 sampai Liga 3 terutama perbaikan pintu gerbang, posisi duduk, pagar dan lain-lainnya sehingga keselamatan penonton diutamakan," tegas politisi PDIP ini.

Terakhir, Jokowi ingin seluruh stadion di Indonesia memiliki manajemen ruang selayaknya Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

"Karena kita lihat di GBK penonton bisa sampai 80 ribu orang dibuka 15 menit semuanya sudah bisa keluar. Standar-standar itu yang harus kita miliki," tutupnya.

Update tim investigasi

Semetara itu dikutip dari SuryaMalang.com, Kepala Divisi (Kadiv) Hubungan Masyarakat (Humas) Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan tim investigasi masih membutuhkan waktu untuk melakukan pendalaman kasus Tragedi Stadion Kanjuruhan.

Menurut Dedi, unsur kehati-hatian dan kecermatan menjadi acuan utama sebelum menetapkan tersangka.

Alhasil, hingga kini polisi masih belum menetapkan tersangka atas kasus yang merenggut ratusan nyawa usai laga Arema FC melawan Persebaya itu.

Baca juga: VIDEO Profil Stadion Kanjuruhan Malang, Tempat Tragedi Laga Arema VS Persebaya

Sumber: Surya Malang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved