Video

VIDEO Jokowi Singgung Soal Parpol Tak Sembrono Pilih Capres, Surya Paloh Tersindir?

Ia terlihat meninggalkan arena sekira pukul 20.39 WIB, dua jam lebih awal dari Presiden Jokowi yang baru meninggalkan acara itu sekitar pukul 22.30WIB

Editor: Fachri Zikrillah

Paloh menyebut keputusan NasDem mendeklarasikan Anies karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu memiliki jam terbang tinggi di pemerintahan.

Ia menilai nasihat Jokowi itu lebih ditujukan untuk partai pimpinan Airlangga Hartarto, dan bukan sindiran bagi NasDem.

"Makanya NasDem pilihnya Anies Baswedan, ya memiliki jam terbang yang tinggi lah. Di mata NasDem kan ada subjektivitas ada objektivitas. Mungkin pikiran daripada Pak Jokowi ya, kan sarannya kepada Golkar, kawan-kawan di Golkar, ya kalau memilih calon presiden ya pilihlah yang pas, tepat, untuk Golkar," jelasnya.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas bersama PAN dan PPP sudah memiliki visi dan misi menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Dikatakan Airlangga, visi misi KIB juga siap melanjutkan program pembangunan yang telah dibangun oleh Presiden Jokowi selama dua periode.

"Pembangunan yang telah dilakukan Bapak Presiden Jokowi selama dua periode akan terus kita lanjutkan. Karena Partai Golkar tahu bagaimana melanjutkan arah dan kebijakan Pak Presiden," kata Airlangga dalam sambutannya.

Airlangga menjelaskan, visi misi KIB itu terumuskan dalam Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN).

Program itu, lanjut Airlangga, meneruskan capaian Jokowi dan memperkuat sumber daya manusia Indonesia.

"Untuk itu kita harus memperkuat sumber daya manusia, agar usia produktif bisa dicapai. Kalau tidak kita memanfaatkan usia produktif, maka bonus demografi yang kita miliki sulit untuk dimanfaatkan untuk keluar dari middle income trap," pungkas Airlangga. (tribun network/fik/frs/yud/dod)

Ajang Unjuk Kekuatan KIB

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menyebut perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Partai Golkar sebagai ajang unjuk kekuatan tiga pihak.

Ketiganya adalah Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto, Partai Golkar, dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

“Pertama secara institusional (Partai Golkar) dilakukan agar soliditas di internal terjaga setelah beberapa waktu sebelumnya digoyang isu elektabilitas yang minim,” kata Agung dalam keterangannya, Sabtu 22 Oktober 2022.

“Setidaknya dengan mengunci PAN dan PPP dalam KIB mengurangi beban dirinya (Airlangga) untuk kepastian mendapatkan tiket Pilpres,” ujarnya lagi.

Kedua, menurut Agung, menjadi ajang unjuk kekuatan bagi Airlangga Hartarto.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved