Berita Aceh Tenggara
Cuaca Ekstrem Belum Berakhir, Warga Aceh Tenggara Diimbau Tetap Waspada
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tenggara, mengingatkan potensi adanya cuaca ekstrem di wilayah Kabupaten Aceh Tenggara.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Jafaruddin
Laporan Asnawi I Aceh Tenggara
TRIBUNGAYO.COM, KUTACANE - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tenggara, mengingatkan potensi adanya cuaca ekstrem di wilayah Kabupaten Aceh Tenggara.
Cuaca ekstrem diprediksi terjadi mulai sejak Minggu (30/10/2022) sekira pukul 06.00 WIB
“Berdasarkan peringatan dini cuaca Aceh Terdapat potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang,” ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Aceh Tenggara, Nazmi Desky, kepada TribunGayo.com, Minggu (30/10/2022).
Hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Aceh Tenggara, dikutip dari www.bmkg.go.id.
Kondisi ini kata Bazmi, diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 20.00 WIB.
Baca juga: BPBD Aceh Tenggara Imbau Warga Waspadai Bencana Banjir
Menurut Kalaksa BPBD Aceh Tenggara, dampak cuaca ekstrem diperkirakan berpotensi menimbulkan bencana berupa banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
Hal tersebut terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana banjir dan tanah longsor.
Warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan salah-satunya dengan berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah.
Warga disarankan tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak.
Bagi masyarakat yang bermukim di sekitar daerah kawasan pohon-pohon besar
Baca juga: Cuaca Gayo Lues, Waspadai Hujan Ringan dan Hujan Disertai Petir di Sejumlah Wilayah
Baca juga: BREAKINGNEWS, Hujan Deras Landa Aceh Tengah, 1 Panti Asuhan dan 18 Rumah Terendam Banjir
Begitu juga bagi pengguna jalan diharapkan untuk waspada terhadap pohon tumbang akibat cuaca ekstrem angin kencang.
“Kita harapkan juga petani agar berhati-hati di ladang,” harak Nazmi.
Waspada adanya potensi pohon yang tumbang dan masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai agar lebih berhati-hati terhadap banjir akibat luapan air yang membawa material kayu, batu dan tanah.(*)