Berita Aceh
Dosen Unimal Sosialisasi Pemanfaatan Lahan Kurang Subur untuk Budidaya Tanaman Berpotensi Pasar
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh mengadakan sosialisasi pemanfaatan lahan yang miskin unsur hara atau kurang subur
TRIBUNGAYO.COM, LHOKSUKON – Dosen Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh (Unimal) mengadakan sosialisasi pemanfaatan lahan yang miskin unsur hara atau kurang subur dengan jenis tanaman yang memiliki potensi pasar, kepada warga Desa Cot Keumuneng Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara.
Sebab di kawasan tersebut banyak terdapat lahan yang marginal atau kurang subur yang belum banyak dimanfaatkan masyarakat, sehingga menjadi lahan tidur.
Padahal lahan kering tersebut masih bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman jenis tertentu, salah satunya adalah Porang (Amorphophalluancophillu).
Sosialisasi itu diadakan Tim Pengabdian Pengabdian kepada Masyarakat yang diketuai Dr Ir Mawardati yang juga Dekan Fakultas Pertanian Unimal, bersama anggota.
Masing-masing, Rosnina AG, M Yusuf N MP, Arief Rahman MPd, Martina MSi, dan Riani MSi.
Baca juga: Dosen Unimal Latih Ibu-ibu Budidaya Hidroponik dengan Sistem NFT di Lhokseumawe
Sosialisasi berlangsung pada 26 Oktober 2022, dalam rangka persiapan penelitian dengan sumber dana Penerima Negara Bukan Pajak (PNBP) Unimal tahun anggaran 2022.
“Kita melihat di sekitaran kampus banyak lahan marginal yang kurang produktif yang belum dimanfaatkan masyarakat.
Padahal lahan tersebut masih dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman,” ujar anggota Tim Pengabdian Dosen Unimal Rosnina AG, kepada TribunGayo.com, Minggu (30/10/2022).
Menurut Rosnina AG, salah satu tanaman yang dapat dibudidayakan di lahan yang marginal adalah jenis tanaman Porang.
Tanaman tersebut mampu tumbuh dengan baik meskipun di lahan yang kurang subur.
Selain itu tanaman porang memiliki potensi pasar yang cukup baik.
Baca juga: Dosen Fakultas Pertanian Unimal Ajari Warga Budidaya Sayuran Teknik Vertikultur di Aceh Utara
Karena tanaman Porang banyak dimanfaatkan industri sebagai bahan baku untuk diolah menjadi berbagai produk kosmetik dan makanan dan kebutuhan kesehatan.
“Memang tanaman tersebut baru bisa dipanen sekitar dua tahun kemudian.
Tapi Porang termasuk jenis tanaman yang tidak disukai ternak, sehingga lahan yang akan ditanami dengan porang, tidak harus dipagari,” ujar Dosen Program Studi Agroekoteknologi.
Selain itu, cara budidaya tanaman tersebut juga tergolong mudah.