Keber DPR Aceh
Beberapa Titik Jalan Meulaboh-Geumpang Longsor, DPRA Minta Pemerintah Beri Perhatian Serius
Sejumlah titik di lintasan Meulaboh, Aceh Barat-Geumpang, Pidie terjadi longsor hingga badan jalan amblas ke jurang.
TRIBUNGAYO.COM, BANDA ACEH – Sejumlah titik di lintasan Meulaboh, Aceh Barat-Geumpang, Pidie terjadi longsor hingga badan jalan amblas ke jurang.
Kondisi ini terjadi akibat tingginya curah hujan yang terjadi dalam tiga hari belakangan ini.
Terbaru jalan amblas terjadi di ruas jalan nasional Geumpang-Meulaboh, tepatnya di KM 11 di Gampong Bangkeh, Kecamatan Geumpang, Pidie pada Selasa (1/11/2022) pukul 18.00 WIB.
Anggota DPRA Tarmizi SP meminta Pemerintah Aceh memberikan perhatian serius terhadap ruas jalan lintas tersebut.
Sebab, lintasan dari Meulaboh hingga perbatasan Geumpang, merupakan kewenangan provinsi.
Baca juga: Jalan Lintas Blangkejeren Pining Putus Total Akibat Longsor
Untuk tahun 2023, total anggaran pemeliharaan jalan dari Meulaboh hingga perbatasan Geumpang Rp 8.8 miliar.
Terdiri atas jalan dari Pribu-Kuala Bhee Rp 2 miliar dan Tutut-Geumpang Rp 6,8 miliar.
“Dari hasil rapat dengan Dinas PUPR Aceh, anggaran pemeliharaan jalan lintasan Meulaboh hingga perbatasan Geumpang pada tahun 2023 sekitar Rp 8.8 miliar,” sebutnya kepada TribunGayo.com, Kamis (3/11/2022).
Anggaran tahun 2023 sangat jauh berbeda dengan anggaran tahun 2022, yaitu Rp 30 miliar.
Anggaran 2023 dianggarkan sebelum longsor terjadi di lintasan Meulaboh-Geumpang.
Baca juga: Dua Wakil Ketua DPRA Ikuti Diklat PAKU Integritas KPK Bersama Pj Gubernur Aceh dan Sekda
“Jadi sekarang tidak cukup lagi anggarannya. Di wilayah Aceh Barat ada tiga titik longsor.
Sebagian jalan bahkan sudah jatuh ke jurang.
Saat ini PUPR Aceh memang tidak ada uang, karena dana otsus berkurang mulai tahun depan,” ujarnya.
Untuk itu, tim Badan Anggaran (Banggar) DPRA meminta kepada Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA) untuk celah agar jalan yang bersifat urgen ditambah anggarannya dengan cara mengalihkan anggaran dari kegiatan yang kurang prioritas.
“Kemudian setiap SKPA harus kita teliti juga agar terjadi penghematan, misalnya ada anggaran yang tidak terlalu penting itu harus dihapus atau ditunda supaya bisa ditambah anggarannya ke titik yang krusial tadi,” ungkap politisi Partai Aceh ini.
Baca juga: Anggota DPRA Yahdi Hasan Minta BPBA Turun Ke Aceh Tenggara Bantu Korban Banjir Bandang
Jika jalan lintasan itu tidak ditangani dengan serius, maka jalan Meulaboh- Geumpang akan putus.
Sedangkan jalan ini penggunanya 80 persen warga dari barat selatan, selain Aceh Barat dan warga Pidie, utara, dan timur Aceh.
“Orang Aceh Barat tidak begitu ramai yang menggunakan jalan itu.
Putus jalan itu bisa jalan lewat Banda Aceh.
Tapi bagaimana dengan lalu lintas mobil angkutan umum? Kita harap ada penambahan anggaran minimal Rp 20 miliar,” demikian Tarmizi SP.(*)