Kopi Gayo

Dialog Sastra, Sufi, Kopi dan Pertunjukan Seni Awali Kegiatan Desember Kopi Gayo 2022

Kegiatan Desember Kopi Gayo 2022  diawali dengan dialog “sastra, sufi, dan kopi” serta pertunjukan seni kopi di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jafaruddin
For Tribungayo.com
Kegiatan Desember Kopi Gayo 2022  diawali dengan dialog “sastra, sufi, dan kopi” serta pertunjukan seni kopi di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, Jakarta, Rabu (9/11/2022). 

Laporan Fikar W Eda I Jakarta

TRIBUNGAYO.COM, JAKARTA - Kegiatan Desember Kopi Gayo 2022  diawali dengan dialog “sastra, sufi, dan kopi” serta pertunjukan seni kopi di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, Jakarta, Rabu (9/11/2022).

Dialog menghadirkan narasumber Juhdi Syarif, yang berbicara  tentang “Kopi MInuman Kaum Sufi” dan Maman S Mahayana, kritikus sastra membicarakan hubungan sastra dan kopi.

Sementara para penampil seni dan pembaca puisi terdiri grup musikalisasi puisi hasil workshop milenial Van Der Wijck, kemudian  Sanggar Pegayon Jakarta membawakan didong kopi yang dipadukan dengan puisi “Kopi Pagi Kopi Gayo” Fikar W.Eda, serta kolaborasi  Pertunjukan Syair Kopi Sanggar Pegayon, musik kuali Rizki de Saxophone,

Dari Aceh hadir penyair dan pembaca puisi Wina SW, LK Ara. Kemudian dari Sumatera Barat ada  Lily Siti Multatuliana Sutan Iskandar, serta Rita Jassin dari Gorontalo.

Selanjutnya juga tampil para baca puisi Deklamator Milenial, terdiri dari Ary,  Aufa,  Feri, Taufik Ompong. 

Sementara seorang sastrawan Malaysia Barupawati Utamaju, tampil membacakan puisi.

Baca juga: Desember Kopi Gayo 2022, Dokumen Tertulis Tertua Tentang Kopi Ditemukan Dalam Catatan Ilmuan Muslim

Ketua Ikatan Masyarakat Gayo (IMG) Jabodetabek Ahyar Gayo mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya memberi pengetahuan tentang kopi.

“Melalui acara seperti kita menjadi tahu tentang kopi, yang boleh jadi banyak orang Gayo tidak menyadarinya,” kata Ahyar saat memberi sambutan pembuka.

Pengarah Acara Devie Matahari menjelaskan, kegiatan tersebut sebagai kegiatan pembuka Desember Kopi Gayo yang akan berlangsung sampai 18 Desember 2022 di Aceh Tengah dan Bener Meriah.

“Sejak hari ini, kami akan terus bergerak membawa isu-isu kopi Gayo dalam berbagai pentas seni seperti yang kita lakukan hari ini,” kata Devie.

Desember Kopi Gayo atau November Kopi Gayo, peristiwa budaya  dalam rangka mengisi panen raya kopi.  Desember Kopi 2022 diselenggarakan di empat tempat di Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Baca juga: Desember Kopi Gayo 2022, Melihat Kopi Minuman Kaum Sufi dan Doa Minum Kopi

Pertama di Pabrik Kopi Aman Biren, Pegasing.

Pabrik yang didirikan pada 1948, atau tiga tahun setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Kemudian di Kebun Kopi Paya Tumpi Baru, Kecamatan Kebayakan. Selanjutnya di Bur Telege Kecamatan Lut Tawar.

Di Bener Meriah,Bertempat di Taman Arboretum Taman Seni Budaya Gayo, dan Pabrik Kopi Bandar Lampahan.

Desember Kopi (ketika itu masih bernama November Kopi) diselenggarakan pertama sekali 2016 di Hotel Renggali Takengon, Tootor Coffee Aceh Tengah, Pabrik Kopi Haji Rasyid Mongal Aceh Tengah,  Pantan Terong Aceh Tengah, dan Seladang Coffee Bener Meriah.

Baca juga: Kota Wisata Kopi Gayo Terkendala Jaringan Internet di Sejumlah Kawasan

Diikuti 60 seniman dari sembilan provinsi di Indonesia.

Pada 2019, Desember Kopi diselenggarakan di Bur Telege  Kampung Hakim Bale Bujang, dan Kute Kopi Takengon.

Selanjutnya pada 2020 dilaksanakan di Kampung Arul Latong, dan Taman Arboretum Bener Meriah.

Pada Tahun 2021 Desember Kopi diselenggarakan di Paya Tumpi Baru Kecamatan Kebayakan Aceh Tengah, Kampung Kuyun Kecamatan Celala Aceh Tengah, Universitas Gajah Putih, dan Balai Arkeologi Sumatera Utara.

Penyelenggarakan untuk tahun 2018 program Desember Kopi disenyawakan ke dalam event Gayo Alas Mountain International Festival (GAMIFest).

Baca juga: Kopi Gayo Jadi Oleh-oleh Tamu yang Berkunjung ke KBRI di Belanda

Desember Kopi digagas penyair Fikar W.Eda dan para seniman yang tergabung dalam Komunitas Rangkaian Bunga Kopi, Komunitas  Musikalisasi Puisi Indonesia, Orom Kopi (Kopi Gayo), dan pada  penyelenggaraan Desember Kopi 2021 lalu melibatkan Komunitas Gayo Prasejarah.

Seperti namanya, Desember Kopi, maka seluruh kegiatan diselenggarakan pada bulan Desember,  bulan puncak panen raya kopi di Gayo.

Seyogyanya kegiatan ini diselenggarakan selama tiga bulan, mulai Oktober, November dan berakhir Desember; bulan yang mengirimkan hujan dan panen kopi.

Namun karena keterbatasan sumber daya dan sumber dana, sehingga baru bisa terlaksana pada  November-Desember.

Alam Gayo telah menyediakan segalanya,  hutan, tanaman perkebunan, pangan, buah-buahan, sayuran dan sebagainya.

Baca juga: Kopi Gayo Jadi Salah Satu Kopi yang Terkenal di Belanda, Dubes: Saya Setiap Hari Minum Kopi Gayo

Tiga jenis tanaman khas Tanah Gayo, adalah kopi, tembakau, juga  pinus, yang masing-masing punya cerita.

Kemudian ada jejak Gayo Prasejarah yang tersembunyi dalam loyang-loyang purba yang diungkap oleh tim Balai Arkeologi Sumut pimpinan Dr Ketut Wiradnyana, M.Si. 

Gayo juga punya kekuatan budaya, ekspresi-ekspresi artistik dalam bentuk kesenian, sastra, tari,  musik dan sebagainya.

Kopi Gayo unggul dalam aroma dan cita rasa. Kopi Gayo dirawat dengan hati, serta asupan nutrisi yang masih murni, bersumber dari Danau Lut Tawar dan sungai-sungai, yang menguap ke angkasa membentuk gumpalan awan, lalu turun menjadi hujan atau  "nami" (embun) membasahi daun, bunga, dan buah.

Danau Lut Tawar menampung kembali aliran air melalui sungai-sungai kecil di celah batu yang oleh orang Gayo disebut “didisen”,tempat hidup ikan depik.

Baca juga: Kaperpusnas Pesan ke Bupati, Tugaskan Disdag Aceh Tengah Kerja Sama Negara Tujuan Ekspor Kopi Gayo

Kalaulah alam Gayo  rusak dan tercemar, berpengaruh langsung kepada kopi Gayo.

Bagi masyarakat Gayo,  kopi adalah tulang punggung perekonomian. Dari kopilah  orang Gayo membiayai pendidikan anak-anaknya, mengawinkan anak-anaknya, dan dari emas merah itulah orang Gayo naik haji.

Bagi orang Gayo, kopi telah menjadi nafas kehidupan mereka.

Karena itulah penting sekali merawat alam Gayo dan melestarikan adat, seni budaya Gayo, sebagai bagian merawat kehidupan yang berkebebasan.

Tujuan penyelenggaraan Desember Kopi adalah : Menghidupkan kembali tradisi masyarakat Gayo dalam mengisi panen kopi melalui  atraksi seni dan budaya;

Baca juga: 150 Tahun Jakarta Golf Club Dirayakan dengan Pertunjukan Seni dan Kopi Gayo

Menciptakan ruang ekspresi  dengan serangkaian pertunjukan seni bertema kopi tempat pertunjukan di kebun kopi, pabrik kopi dan kedai kopi serta dialog kopi, membincangkan kopi dari segenap sisi;

Sebagai bentuk dukungan dan mendorong pembangunan pariwisata dataran tinggi Gayo  berbasis adat, budaya, sejarah/prasejarah dan kelestarian lingkungan; 

Menggerakkan  komunitas dan warga mengelola sumber daya alam lingkungan sebagai  bagian dan pembangunan bidang kepariwisataan; Kopi sebagai sumber kreativitas tanpa batas.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved