Berita Aceh
Pengrajin Souvenir Aceh Dilatih Dosen Unimal Cara Pasarkan Produk Melalui Online
Tim dosen Universitas Malikussaleh (Unimal) melatih pelaku usaha Home Industry (Industri rumah tangga) pengrajin Souvenir Aceh di Kecamatan Muara Batu
TRIBUNGAYO.COM,LHOKSUKON – Tim dosen Universitas Malikussaleh (Unimal) melatih pelaku usaha Home Industry (Industri rumah tangga) pengrajin Souvenir Aceh di Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, tentang cara memasarkan produk secara online.
Karena selama ini pengrajin Souvenir Aceh tersebut masih memasarkan produknya secara konvensional.
Padahal produk yang mereka hasilkan sudah memenuhi standar produk lokal yang layak untuk dipasarkan secara nasional.
Pelatihan tersebut diadakan Tim pengabdian kepada masyarakat dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unimal yang diketuai Ichsan Lc, MEI, dengan anggota Ahmad Fauzul Hakim Hasibuan MEI, Arliansyah MSI, Hanif MPd, dan Reza Juanda MEc Dev.
Dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 3-4 November 2022, Dosen FEB Unimal juga mengikutsertakan mahasiswa yang terlibat sebagai pembantu lapangan yaitu Wahdini dan Khaula Zuhra.
Baca juga: Dosen Unimal Sosialisasi Pemanfaatan Lahan Kurang Subur untuk Budidaya Tanaman Berpotensi Pasar
Pelatihan tersebut berlangsung di Pusat Home Industry Souvenir Aceh, Desa Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, yang dihadiri Keuchik Ulee Madon, Tgk Salahuddin AB.
Sedangkan pesertanya Owner Putroena Seouvenir Maryana bersama dengan 10 pekerja yang terdiri dari 5 laki-laki dan 5 perempuan.
“Pada hari pertama kita menyampaikan sosialisasi terkait digital marketing dan potensi pengembangannya bagi usaha souvenir Aceh ke depannya,” ujar Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat Unimal, Ichsa MEI, kepada Serambinews.com, Senin (7/11/2022).
Kemudian hari kedua, pelatihan fokus terhadap penerapan digital marketing yang langsung diaplikasikan terhadap usaha souvenir khas Aceh, untuk dipasarkan di beberapa e-commerce (perdangan elektronik), seperti di Tokopedia, Shopee dan aplikasi lainnya.
“Usaha Industri souvenir khas motif Aceh sudah berjalan lebih dari 2 dekade (20 tahun) di Ulee Madon, yang merupakan desa yang memiliki industri rumahan lumayan banyak penyebarannya,” kata alumni Kairo.
Baca juga: Diikuti Pelajar hingga Pegiat Seni, Disbudpar Aceh Menggelar Pelatihan Seni Rupa
Dari data yang diperoleh lanjut Ichsan, ada 13 rumah industri di desa tersebut. Tapi produk yang mereka pasarkan masih dalam bentuk konvensional.
Ini disebabkan kata Ichsan keterbatasan SDM dalam mengelola pemasaran produk secara digital merupakan tantangan khusus bagi para pelaku usaha souvenir tersebut.
“Beranjak dari rasa tanggung jawab sebagai sebuah instansi yang berdampingan dengan masyarakat sekitaran Aceh Utara, Tim Pengabdian Masyarakat Unimal merasa perlu mengedukasi para pelaku usaha souvenir Aceh,” katanya.
Tim lanjut Ichsan merasa perlu untuk mengedukasi pada bagian revolusi industri untuk memasarkan produk lokal yang sarat dengan nilai budaya etnik tersebut untuk Go Nasional secara digital marketing.
Karena produk-produk anyaman Souvenir Motif Aceh yang dihasilkan oleh warga Ulee Madon sudah memenuhi standar produk lokal yang layak untuk dipasarkan secara nasional.
Baca juga: Dosen Unimal Latih Ibu-ibu Budidaya Hidroponik dengan Sistem NFT di Lhokseumawe