Berita Nasional
Gunung Merapi Semeru Meletus, Status Naik ke Level Awas Hingga Ancaman Tsunami Bagi Jepang
Sehubungan dengan tingkat aktivitas gunung Api Semeru saat ini berada di level Level IV (Awas), dihimbau kepada masyarakat bahwa radius aman...
Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Jafaruddin
TRIBUNGAYO.COM - Status Gunung merapi Semeru kini naik ke level IV atau level awas.
Informasi tersebut disampaikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Badan Geologi, melalui siaran pers pada Sabtu (3/12/2022).
Status gunung Semeru masih berada di level III atau pada tahap siaga.
Namun karena kondisi erupsi gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur terus memburuk.
Sehingga Badan Geologi menaikkan tingkat aktivitas Gunung Semeru dari level III (siaga) menjadi level IV (Awas) yang terhitung Minggu (4/12/2022).
Baca juga: Video, Usai Gunung Semeru Erupsi Jepang Pasang Status Siaga Tsunami
Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Ir. Hendra Gunawan yang merupakan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Sehubungan dengan tingkat aktivitas gunung Api Semeru saat ini berada di level Level IV (Awas), dihimbau kepada masyarakat bahwa radius aman besuk kobokan diluar 19 kilo meter (KM) dari puncak semeru.

Saat Gunung Simeru masih di level III atau siaga kemarin masyarakat, pengunjung atau wisatawan diimbau mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Selain itu, tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Baca juga: Gunung Semeru Kembali Meletus & Status Siaga, Guguran Awan Panas Mengarah Dua Kecamatan
Tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Api Semer, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Jepang Pasang Status Siaga Tsunami
Melansir dari Tribunnews.com Badan Meteorologi Jepang menyerukan status siaga akan ancaman tsunami.
Seruan tersebut disampaikan pasca meletusnya atau erupsi gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Minggu (4/12/2022).
Baca juga: Wisata Bener Meriah Pesona Objek Wisata Gunung Burni Telong
Meluncurnya guguran awan panas dari puncak kawah jonggring saloko sejauh tujuh kilometer ke arah tenggara dan selatan, tak hanya memicu munculnya kepulan abu tebal setinggi 1,5 kilometer (KM)
Namun juga mendatangkan ancaman tsunami bagi sejumlah negara, termasuk Jepang.
Badan cuaca Jepang memperingatkan bahwa tsunami dapat menerjang dua wilayahnya yakni pulau Miyako dan Yaeyama di prefektur selatan Okinawa pada Minggu siang pukul sekitar pukul 14:30 waktu setempat.
Apabila guguran lava dan guncangan gempa terus terjadi, seperti dikutip dari Japan Times.
Hal tersebut tentunya menjadi ancaman besar bagi Jepang.
Baca juga: Video Status Siaga, Gunung Semeru Kembali Erupsi Tepat Setahun Pasca Bencana
Mengingat Prefektur Okinawa merupakan rumah bagi pangkalan militer Amerika Serikat di Pasifik.
Hingga sejauh ini, badan cuaca Jepang belum merilis perkembangan lagi terkait seberapa besar gelombang dan risiko yang diakibatkan dari tsunami ini.
Namun usai gunung Semeru aktif mengeluarkan erupsi pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan siaga ancaman tsunami bagi para warga di pesisir Okinawa.
Gunung berapi Semeru meletus pada Minggu pagi sekitar pukul 02.46 WIB dengan tinggi kolom abu 1.500 meter di atas puncak gunung sekitar 5.176 meter di atas permukaan laut.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi 0 detik.
• VIDEO Gunung Semeru Kembali Muntahkan Awan Panas Setinggi 1.500 Meter
Sementara secara kegempaan, seismograf mencatat delapan kali gempa selama letusan dengan amplitudo 18-22 mm dan durasi sekitar 65-120 detik.
Awalnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi ESDM Indonesia menetapkan Gunung Semeru dengan status siaga.
Namun pada Minggu siang aktivitas guguran lava terus menunjukan peningkatan sehingga Badan Geologi ESDM menaikan status menjadi awas.
Gunung Semeru merupakan salah satu gunung berapi teraktif di Indonesia yang memiliki sejarah erupsi terdahsyat tepatnya pada 1984 silam hingga memakan sejumlah kematian.
Karena khawatir erupsi Semeru terus menunjukkan peningkatan membuat Badan Geologi ESDM memperingatkan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, Lumajang.
• Gunung Semeru Erupsi, Guguran Awan Panas Sejauh 7 Km, Warga Diimbau Tak Beraktivitas
Lantaran sungai tersebut berpotensi menjadi jalur meluncurnya awan panas dan lahar dingin. (TribunGayo.com/Cut Eva Magfirah/Tribunnews.com /Namira Yunia Lestanti)
Update berita lainnya di TribunGayo.com dan GoogleNews