Berita Aceh Tengah

Kuda Lumping dan Reog dari Jagong Beraksi  di Simpang  Lime Takengon

Sebanyak 60 penari dan pemusik kesenian reog dan kuda lumping dari Paya Dedep Kecamatan Jagong, Sabtu (31/12/2022) sore ini menggebrak kota Takengon.

|
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jafaruddin
For Tribungayo.com
Reje Paya Dedep Kecamatan Jagong, Aceh Tengah Adi Wibowo (dua dari kanan). 

Laporan Fikar W Eda I Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Sebanyak 60 penari dan pemusik kesenian reog dan kuda lumping dari Paya Dedep Kecamatan Jagong, Sabtu (31/12/2022) sore ini menggebrak kota Takengon.

Mereka tampil dalam acara "Niru Ngupi Morom" di Taman Inen Mayak Teri Samping Pendopo Bupati Aceh Tengah Takengon.

Kesenian reog dan kuda lumping tumbuh dan berkembang dalam komunitas masyarakat Jawa di Paya Dedep dan Kampung Paya Tungel, Kecamatan Jagong.

Adi Wibowo, Reje Paya Dedep mengatakan, kesenian tersebut lahir seiring dengan hadirnya para  transmigran dari Jawa ke Gayo.

"Tapi kesenian kami ini sekarang sudah banyak perubahan, tidak sesuai lagi dengan aslinya.

Baca juga: Wisuda Mahasiswa STIT Syeh Saman Al-Hasan Diwarnai Penampilan Tari Saman dan Santunan Anak Yatim

Ini bentuk perkembangan dan penyesuaian di lokasi pemukiman baru," kata Adi Wibowo.

Alasannya, para transmigran berasal dari berbagai daerah di Jawa dan hidup dalam satu kawasan di Jagong.

"Ada dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan lain-lain, semuanya memberi pengaruh kesenian kami ini," katanya.

Bahkan sudah ada kolaborasi antara reog dengan tari guel di Gayo.

"ini semua adalah bentuk penyesuaian baru," kata Adi Wibowo yang berasal dari Yogyakarta.

Baca juga: Tahukah Anda? Ternyata Tari Saman Memiliki Banyak Jenis, Berikut Ulasannya

Ia mengatakan ksenian reog dan kuda lumping ini munculkan kembali sejak tiga tahun terakhir.

Sebelumnya vakum. "Ibaratnya kami reborn, lahir kembali," kata Adi.

Sejak kelahiran belaru ini, mereka banyak mengisi pentas hajatan di kampung, dan sesekali ke  Bener Meriah, mengisi acara ulang tahun Kecamatan Jagong dan peringatan HUT Kemerdekaan.

"Pokoknya sejak tiga tahun ini kami meengisi pentas seni kembali dengan generasi berbeda," ujarnya.

Baca juga: 11 Tahun Tari Saman Jadi Warisan Dunia Kini Terancam Punah, Ini Kata Sandiaga Uno

Adanya pertunjukan di Niru Ngupi Morom, Adi Wibowo mengatakan, sebagai bentuk dukungan dan partisipasi terhadap Aceh Tengah sebagai daerah wisata.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved