Berita Aceh
BPBA Rilis Bencana Alam di Aceh Selama 2022, Meninggal Dunia 14 Orang & Kerugian Rp 335 Miliar
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) merilis jumlah dan jenis bencana alam terjadi selama tahun 2022 di Aceh.
Berdampak pula pada 86 ruko, 23 jembatan, 43 tanggul dan 1.350 meter badan jalan akibat banjir dan longsor.
Baca juga: BPBA Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir Bandang di Aceh Tenggara
Kepala Pelaksana BPBA, Dr Ir Ilyas MP mengemukakan bahwa pada tahun 2022 ini terjadi penurunan jumlah kejadian bencana sejumlah 17 persen jika dibandingkan dari tahun 2021.
Jika dilihat dari tahun 2020 kejadian bencana masih tinggi terjadi yakni sejumlah 802 kejadian bencana kemudian turun pada tahun 2021 berjumlah 662 kejadian selanjutnya pada tahun 2022 turun lagi secara signifikan menjadi 469 kejadian.
”Kebakaran pemukiman juga mengalami penurunan dari 269 kejadian di tahun 2021 menjadi 153 di tahun 2022. Hal yang sama dengan bencana kebakaran hutan dan lahan juga mengalami penurunan kejadian dari tahun 2021 berjumlah 133 kali menjadi hanya 79 kali saja terjadi di tahun 2022,” ungkap Ilyas.
”Tentunya ini merupakan hasil kerjasama kita bersama dalam meningkatkan mitigasi bencana sehingga angka kejadian bencana masih bisa kita turunkan tiap tahunnya,” ungkap Ilyas yang akrap disapa Abi.
Ilyas juga terus mengimbau masyarakat agar menjaga alam, khususnya terkait Karhutla masyarakat diminta pula tidak mengekploitasi hutan secara berlebihan tanpa memperhatikan fungsi hutan sebagai resapan air yang berguna mencegah banjir dan longsor juga Karhutla.
“Selain itu, pemberdayaan masyarakat atau sosialisasi kepada pelaku usaha yang terlibat perluasan lahan, kami himbau jangan membuka lahan dengan membakar hutan,” kata Ilyas.
Ilyas yang akrap disapa Abi juga berharap masyarakat Aceh tetap selalu menjaga diri dan keluarga dari serangan pandemic yang masih ada di sekitar kita.
Baca juga: BPBA Gelar Workshop Penguatan Pelaksanaan Fisik Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Tambahnya lagi masyarakat harus siap dalam menghadapi bencana, baik bencana alam maupun non alam, sinergitas sangat diperlukan dalam penanggulangan bencana di Aceh.
“Mari bersama-sama kita melakukan upaya pengurangan risiko bencana, karena Penanggulangan Bencana adalah urusan bersama, baik pemerintah maupun masyarakat dari berbagai elemen termasuk di dalamnya adalah media,” harap Abi.
Kalak BPBA menyatakan, tahun 2023 nantinya BPBA akan terus berusaha meminimalisir kerusakan maupun korban akibat bencana alam maupun non alam dan mendorong seluruh elemen masyarakat untuk merespon kejadian bencana secara komprehensif karena pada hakikatnya bencana adalah Urusan bersama.(*)
Update berita lainnya di TribunGayo.com dan Google News
Polres Aceh Tengah Buka Layanan SKCK Hingga Subuh untuk Persyaratan PPPK Paruh Waktu |
![]() |
---|
Sempat Dilaporkan Hilang di Kebun, Seorang Petani di Aceh Tengah Ditemukan Lemas di Tengah Hutan |
![]() |
---|
Ketua MPU Aceh dan Wakil Ketua PDIP Aceh Dorong untuk Segera Melakukan Revisi UUPA |
![]() |
---|
Pemkab Aceh Tengah Bentuk Satgas Pajak dan Retribusi Daerah untuk Optimalkan PAD |
![]() |
---|
KAMMI Aceh Tengah Gelar Stadium General di IAIN Takengon, Dorong Mahasiswa Jadi Agen Perubahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.