SNBT 2023

LENGKAP! Berikut Contoh Soal SNBT 2023 Tes Skolatik Disertai Kunci Jawaban dan Pembahasan

Ketujuh materi tersebut dilengkapi kunci jawaban serta pembahasan yang memudahkan Anda sebagai calon mahasiswa baru untuk mempelajarinya sambil...

|
Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Jafaruddin
Kolase TribunGayo.com
LENGKAP! berikut contoh soal SNBT 2023 tes skolatik disertai kunci jawaban dan pembahasan 

Anda dapat mempelajari satu per satu sub materi yang sudah TribunGayo.com berikut ini.

Berikut contoh soal dari seluruh sub materi yang akan diujiankan pada SNBT 2023 mendatang.

1. Contoh Soal Literasi Bahasa Indonesia

Devide et impera menjadi salah satu senjata kongsi dagang Belanda (VOC) untuk menguasai Nusantara. Istilah ini berasal dari bahasa Spanyol yang kurang lebih artinya ‘belah dan kuasai’.

Istilah ini merujuk pada sebuah strategi perang yang dikombinasikan dengan politik, ekonomi, dan sosial untuk menguasai sebuah wilayah atau kelompok.

Cara ini bahkan dijadikan kebiasaan oleh VOC dalam hal politik, militer, dan ekonomi untuk melestarikan penjajahannya di Indonesia.

Baca juga: 10 Bocoran Soal Penalaran Matematika SNBT 2023 Lengkap dengan Kunci Jawaban dan Pembahasan

Orientasinya adalah mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan menaklukkan raja-raja di Nusantara.

Misalnya dalam kasus Kerajaan Mataram, posisinya semakin melemah karena terbagi menjadi empat wilayah terpisah.

Dalam konteks lain, devide et impera juga berarti mencegah kelompok-kelompok kecil untuk bersatu menjadi sebuah kelompok besar yang lebih kuat.

Kondisi ini terasa sekali ketika kita didera pandemi Covid-19. Kita tak sadar bahwa pro kontra terhadap sebuah kebijakan publik misalnya, justru memperoleh panggung daripada upaya bersama untuk keluar dari pandemi ini.

Kondisi di masyarakat saat itu seperti terkena “politik belah dan kuasai”. Ego “siapa kami” lebih mengemuka dibandingkan “inilah kita!”.

Baca juga: Contoh Soal SNBT 2023 Materi Literasi dalam Bahasa Indonesia Lengkap dengan Pembahasan

Media sosial menjadi ajang untuk mengaduk-aduk jejak digital masa kelam. Lantas, langkah yang sudah mulai ke depan kembali mundur.

Upaya untuk membentuk imunitas komunal pun memperoleh hambatan justru di pusat kasus.

Misalnya, hasil survei mencatat persentase warga DKI Jakarta yang menolak vaksinasi Covid-19 paling tinggi di Indonesia, yakni 33 persen.

Kita patut merenungkan ucapan ahli virus, Faheem Younus, “Orang yang terpecah tidak bisa menang melawan virus yang bersatu.”

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved