Kecelakaan Pesawat

Berikut Profil Maskapai Pesawat Yeti Airlines yang Jatuh di Nepal

Maskapai penerbangan ini didirikan pada Mei 1998 dan menerima sertifikat operator udara pada tangggal 17 Agustus 1998.

Penulis: Kiki Adelia | Editor: Rizwan
www.aviationnepal.com
Pesawatnya Jatuh dan Tewaskan Banyak Penumpang 

TRIBUNGAYO.COM - Pesawat Yeti Airlines yang mengangkut 72 orang jatuh saat menuju Bandara Pokhara, Nepal pada Minggu (15/1/2023).

Dikutip dari laman resmi yetiairlines.com, Yeti Airlines Pvt. Ltd. memulai penerbangan komersial pertamanya pada September 1998 dengan satu pesawat DHC6-300 Twin Otter buatan Kanada.

Dengan melayani Nepal selama lebih dari dua dekade, perusahaan itu hanya mengoperasikan ATR 72 di kota-kota besar Nepal.

Maskapai penerbangan ini didirikan pada Mei 1998 dan menerima sertifikat operator udara pada tangggal 17 Agustus 1998.

Yeti Airlines adalah perusahaan induk dari Tara Air.

Yeti Airlines mengoperasikan tujuh pesawat dan menawarkan penerbangan domestik dijadwalkan untuk delapan tujuan.

Yaitu ke Kathmandu (KTM) Bandar Udara Internasional Tribhuvan, Bhadrapu (BDP) Bandar Udara Bhadrapur, Bhairahawa (BWA)Bandar Udara Gautam Buddha, Biratnagar (BIR) Bandar Udara Biratnagar, Dhangadhi (DHI) Bandar Udara Dhangadhi.

Baca juga: Penumpang Yeti Airlines Live Facebook, Apa Dampak Gunakan Handphone Saat Penerbangan?

Janakpur (JKR) Bandar Udara Janakpur, Lukla (LUA) Bandar Udara Tenzing-Hillary, Nepalgunj (KEP) Bandar Udara Nepalgunj, dan tujuan ke Pokhara (PKR) Bandar Udara Pokhara.

Pada tahun 2009, maskapai Tara Air didirikan untuk mengambil alih operasi Short Take Off and Landing (STOL) dengan armada pesawat DHC6-300 dan Dornier DO228.

Pesawat ini pertama kali dikirim ke Kingfisher Airlines sebagai VT-KAJ pada tahun 2008.

Kemudian dipindahkan ke Nok Air sebagai HS-DRD pada tahun 2013 sebelum dikirim ke Yeti Airlines pada tahun 2019.

Yeti Airlines telah mempertahankan armada modernnya yang terdiri dari lima ATR 72-500 yang beroperasi di sektor domestik non-STOL di Nepal.

Kedua maskapai ini bersama-sama menyediakan jaringan rute penerbangan terbesar di seluruh Nepal.

Melalui laman resmi tersebut menerangkan, mereka juga memiliki perusahaan Yeti World yang merupakan sebuah perusahaan travel terbesar di Nepal.

Baca juga: SOSOK Sonu Jaiswal Perekam Terakhir Pesawat Yeti Airlines yang Jatuh di Nepal

Perusahaan itu terbilang sukses dan memiliki beberapa keunggulan.

Perusahaan itu memberikan pelayanan yang baik bagi para traveler yang datang ke Nepal, mulai dari hotel, penginapan, pusat perbelanjaan, maskapai penerbangan (pesawat Yeti Airlines), Jasa Logistik/Ekpedisi, dan Agen Travel.

Dikutip dari id.wikipedia.org, Yeti Airlines Domestic Pvt. Ltd. adalah maskapai penerbangan yang berbasis di Kathmandu, Nepal.

Yeti Airlines dengan nomor penerbangan 691 (YT691/NYT691) melakukan penerbangan domestik dari Bandar Udara Internasional Tribhuvan menuju ke Bandar Udara Pokhara.

Pada tanggal 15 Januari 2023, sebuah ATR 72-500 yang mengoperasikan penerbangan tersebut jatuh di tepi Sungai Seti Gandaki saat akan mendarat di Bandar Udara Pokhara.

Diketahui, pesawat ini membawa 72 orang di dalam pesawat dengan 68 penumpang termasuk 10 warga negara asing meliputi lima orang India, empat orang Rusia, dua orang Korea Selatan, satu orang Argentina, satu orang Australia, satu orang Prancis, dan satu orang Irlandia, dan 4 kru pesawat.

Kecelakaan ini menewaskan seluruh penumpang didalamnya.

Baca juga: Pesawat Yeti Airlines Jatuh di Nepal Tewaskan 68 Penumpang, Termasuk 15 WNA

Kecelakaan ini merupakan kecelakaan udara terburuk di Nepal sejak jatuhnya Pakistan International Airlines Penerbangan 268 pada tahun 1992 dan US-Bangla Airlines Penerbangan 211 pada Maret 2018.

Pesawat yang terlibat dalam kecelakaan ini  memiliki nomor seri ATR 72-500, dengan nomor serial 754 serta registrasi 9N-ANC.

Pesawat ini lepas landas dari Kathmandu pada pukul 10:33 waktu setempat.

Dan jatuh di tepi sungai Seti Gandaki, antara bandara lama dan bandara baru, saat mendarat.

Sebuah video yang diambil sesaat sebelum kecelakaan menunjukkan pesawat membelok tajam ke kiri sebelum jatuh.

Saat pesawat mengudara, seorang penumpang asal India bernama Sonu Jaiswal melakukan siaran langsung Facebook bersama rekannya yang menunjukkan keadaan pesawat sesaat sebelum pesawat jatuh di kota Pokhara, Nepal.

Kecelakaan tersebut mengakibatkan 72 orang meninggal dunia di dalamnya.

Menurut seorang pejabat di Bandara Internasional Pokhara, Pemandu Lalu Lintas Udara mengizinkan pesawat untuk mendarat di landasan pacu 30, tetapi kapten meminta landasan pacu 12.

Baca juga: Pesawat Yeti Airlines yang membawa 72 Penumpang Jatuh di Nepal kini Kotak Hitam Ditemukan

Seorang juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil Nepal, Gyanendra Bhul, juga mengatakan: "Cuaca cerah, menurut informasi awal penyebab jatuhnya adalah masalah teknis pesawat"

Pesawat tersebut di bawah komando kapten senior Kamal KC dengan Anju Khatiwada sebagai kopilot. Khatiwada direncanakan akan ditetapkan memenuhi syarat untuk menjadi kapten setelah berhasil menyelesaikan penerbangan ini.

Kecelakaan tersebut saat ini masih diselidiki oleh tim beranggotakan lima orang yang ditugaskan oleh Pemerintah Nepal, dengan Biro Penyelidikan dan Analisis Perancis untuk Keselamatan Penerbangan Sipil (BEA).

Dikutip dari akun Facebook Resmi Yeti Airlines, mereka mengunggah sebuah foto yang berisi pengumuman update terbaru dari jatuhnya pesawat Yeti Airlines  dengan nomor registrasi 9N-ANC tersebut.

Pengumuman itu berisi, sejauh ini para korban sudah dievakuasi ke Pokhara Institute of Health Sciences.

Dan 22 jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan post mortem.

Sementara 48 jenazah lainnya akan dikirim ke Kathmandu Maharajgunj dengan menggunakan helikopter angkatan Darat Nepal untuk dilakukan post mortem.

Dalam postingan itu mereka juga mencantumkan beberapa kontak rumah sakit yang dapat dihubungi oleh pihak keluarga. (*)

Update berita lainnya di TribunGayo.com dan Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved