Puasa Ramadhan 2023

Ramadhan 2023 Tinggal 52 Hari Lagi, Lupa Jumlah Utang Puasa? Ini Niat Amalan Puasa Qadha

Hal tersebut dilakukan untuk mengganti utang puasa pada Ramadhan tahun lalu yang ditinggalkan.

Penulis: Kiki Adelia | Editor: Rizwan
pontianak.tribunnews.com
Ilusrasi - sambut Ramadhan 1444 H 

Apabila Anda memiliki utang puasa, alangkah baiknya untuk segera diganti.

Baca juga: Puasa Ayyamul Bidh, Digabungkan dengan Puasa Senin Kamis, Apakah Boleh?

Dilansir dari Tribunpalu.com, amalan Puasa Qadha adalah puasa yang dilakukan oleh seseorang untuk mengganti puasa wajib yang ditinggalkan, atau karena satu hal yang membuat seseorang batal puasa wajibnya, tetapi tidak ada unsur kesengajaan.

Bagi umat Islam yang meninggalkan puasa wajib, dianjurkan untuk membayar sesegera mungkin agar tidak melupakan jumlah puasa yang terlewat dengan Puasa Qadha atau dengan membayar Fidyah.

Adapun keharusan ini tertuang dalam Al Quran surat Al Baqarah Ayat 184 yang artinya:

"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Namun beberapa golongan justru diperbolehkan untuk tidak berpuasa.

1. Orang sakit

2. Muslim yang sedang bepergian atau musafir

3. Perempuan yang mengalami haid maupun nifas

4. Wanita yang sedang hamil ataupun menyusui

Lalu bagaimana niat puasa Qadha ?

Baca juga: Hikmah Bulan Rajab untuk Sambut Bulan Ramadhan 2023, Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Berikut Tribungayo.com tulis

"Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’in fardho syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ".

Artinya: “Aku berniat untuk meng qadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”

Ketika membaca niat untuk mengqadha puasa Ramadhan, maka niat tersebut cukup diucapkan di dalam hati serta bukan di lisan, sebab tidak disyaratkan untuk talaffuz atau untuk menyebut niat dengan lisannya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved