Berita Aceh Tenggara

Pupuk Urea Subsidi Mulai Disalurkan di Aceh Tenggara, Polisi Diminta Awasi Cegah Penyimpangan

Pupuk urea subsidi di Aceh Tenggara, mulai disalurkan di beberapa Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Tenggara sejak sepekan terakhir ini.

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Rizwan
Dok. LIRA
Bupati LIRA Aceh Tenggara M Saleh Selian 

Laporan Asnawi I Aceh Tenggara

TRIBUNGAYO.COM, KUTACANE - Pupuk urea subsidi di Aceh Tenggara, mulai disalurkan di beberapa Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Tenggara sejak sepekan terakhir ini.

Terkait penyaluran itu, polisi dan dinas terkait di Aceh Tenggara dan Pemerintah Aceh diminta mengawasi sehingga terhindari dari penyimpangan.

Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tenggara, Riskan SP kepada TribunGayo.com, Jumat (3/2/2023).

Kadistan Aceh Tenggara, Riskan SP, menyebutkan pihak Distributor Retani, Halim Jaya telah menyalurkan urea di Kecamatan Babul Makmur, Lawe Sumur, Bukit Tusam, Bambel, Lawe Bulan, dan Kecamatan Darul Hasanah.

Namun, pihaknya tidak tahu jumlah kuota masing-masing distributor yang telah menyalurkan urea di kios-kios karena tak ada data diberikan kepadanya.

Menurutnya, harga eceran tertinggi (HET) pupuk urea bersubsidi di tingkat kios pengencer Rp 112.500/ sak isi 50 kilogram.

Baca juga: Mencari Ikan Jurung di Objek Wisata Salim Pipit Aceh Tenggara

Sementara itu, Bupati Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Aceh Tenggara, M Saleh Selian, mengatakan, saat ini di lapangan urea bersubsidi mulai disalurkan di 6 kecamatan.

"Pendistribusian pupuk urea bersubsidi di lapangan ini, kita harapkan Polda Aceh maupun KP3 Aceh menurunkan tim untuk mengecek satu-satu kios pengencer hingga ke tingkat petani," katanya.

Pengecekan memastikan apakah benar urea disalurkan kepada petani sesuai dalam RDKK dan berapa harga urea bersubsidi di jual di pasaran.

"Apabila dalam penyaluran urea bersubsidi ada dugaan penyimpangan, maka ini harus diproses hukum.

Makanya, saya minta Tim Polda Aceh untuk turun ke Aceh Tenggara mengawasi urea bersubsidi di lapangan guna menghindari indikasi penyimpangan yang merugikan petani dalam arti luas," kata M Saleh Selian.(*)

Update berita lainnya di TribunGayo.com dan Google News 

Baca juga: Anak Petani Miskin di Aceh Tenggara Butuh Bantuan, Lahir Tanpa Tempurung Lutut

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved