Kecelakaan Pesawat

Sebuah Keajaiban, Kondisi Pesawat Hacur Lebur, 2 Pilot Selamat dalam Kecelakaan di Australia

Bahkan kedua pilot tersebut hanya mengalami luka ringan dalam peristiwa kecelakaan pesawat yang mereka alami.

|
Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Budi Fatria
twitter @fl360aero
Sebuah keajaiban, 2 pilot selamat setelah pesawatnya tabrak medan dan hancur di Australia 

TRIBUNGAYO.COM --- Kecelakaan tabrakan pesawat yang terjadi di Australia mencuri perhatian publik.

Pasalnya, dalam kecelakaan pesawat Boeing 737 yang menabrak medan terbang dua awak pilot selamat dalam kejadian itu.

Diketahui dua awak pilot tersebut keluar dari pesawat Boeing 737 yang sudah terbakar dan hancur lebur.

Bahkan kedua pilot tersebut hanya mengalami luka ringan dalam peristiwa kecelakaan pesawat yang mereka alami.

Hal tersebut disampaikan dalam rilis yang dikeluarkan The Australian Transport Safety Bureau (ATSB) sebuah Biro Keselamatan Transportasi Australia yang telah memulai melakukan penyelidikan atas kecelakaan Boeing 733.

Dilansir dari ATSB kecelakan Pesawat Boeing 737 yang bertabrakan dengan medan terbang terjadi di Taman Nasional Sungai Fitzgerald, Australia Barat.

Kejadian tabrakan tersebut terjadi pada Selasa (6/2/2023) waktu setempat.

Baca juga: Pesawat Yeti Airlines yang membawa 72 Penumpang Jatuh di Nepal

Sekira pukul 16.16 waktu setempat pesawat Boeing 737 yang dibawa oleh 2 awak pilot tersebut sedang melakukan operasi pemadaman pemadaman hutan dari udara.

Kemudian pesawat pemadam kebakaran tersebut bertabrakan dengan medan lapangan setelah menyelesaikan pemadaman hutan.

Dua pilot yang yang membawa Boeing 737 tersebut hanya mengalami luka ringan setelah pesawat di Australia Australia itu jatuh.

Kedua pilot hanya mengalami luka ringan meskipun pesawat dilalap api dan asap saat terjadi benturan, kata Menteri Layanan Darurat Stephen Dawson.

“Sungguh ajaib bahwa mereka dapat berjalan menjauh dari pesawat itu,” kata Dawson dari APNEWS.

Berdasarkan laporan Australian Associated Press kedua pilot tersebut diyakini warga negara Kanada, dan kemudian dibebaskan dari rumah sakit pada Selasa (6/2/2023).

Pesawat Yeti Airlines Jatuh di Nepal Tewaskan 68 Penumpang

Pesawat Yeti Airlines jatuh di Nepal kembali membawa duka mendalam dunia penerbangan, Minggu (16/1/2023).

Pasalnya, korban yang meninggal karena pesawat Yeti Airlines jatuh di Nepal cukup banyak hingga 68 orang.

Pesawat Yeti Airlines jatuh di Nepal selain membawa warga lokal juga terdapat 15 warga negara asing (WNA) dari sejumlah negara.

Jatuhnya pesawat ATR 72-500 bermesin ganda dengan penerbangan domestik dari Kathmandu ke Pokhara tersebut menewaskan sedikitnya 68 orang.

Pasangan Suami Istri Berprofesi Pilot Yeti Airlines Tutup Usia Dalam Kecelakaan Pesawat 2006 dan 2023
Pasangan Suami Istri Berprofesi Pilot Yeti Airlines Tutup Usia Dalam Kecelakaan Pesawat 2006 dan 2023 (Kolase TribunGayo.com)

Menurut dokumen manifest penerbangan, pesawat Yeti Airlines di Nepal mengangkut 72 orang, yang terdiri dari 68 penumpang dan 4 kru pesawat.

Baca juga: Pesawat Susi Air Terbakar di Bandara Paro Papua, Begini Ceritanya

Selain mengangkut penumpang lokal, pesawat tersebut mengangkut lima orang India, empat orang Rusia, satu orang Irlandia, dua orang Korea Selatan, satu orang Australia, satu orang Perancis, dan satu orang Argentina.

Hingga Senin (17/1/2023) jatuh pesawat masih dalam proses evakuasi dan jatuhnya pesawat Yeti Airlines di NepaI menjadi kecelakaan pesawat terburuk di Nepal dalam 30 tahun terakhir.

Detik-detik akhir sebelum jatuh pesawat Yeti Airlines di Nepas dan terbakar.

Dan ternyata sempat terdokumentasikan lewat sebuah potongan Facebook Live berdurasi 1 menit 2 detik yang dilakukan oleh seorang penumpang di dalam kabin.

Video ini pun viral di media sosial.

Potongan video itu menampilkan kondisi penumpang yang tampak "tenang" di dalam kabin, hingga detik-detik ketika pesawat mulai miring, jatuh, dan terbakar.

Usut punya usut, penumpang yang mengabadikan detik-detik jatuhnya pesawat Yeti Airlines itu adalah Sonu Jaiswal, pria berusia 29 tahun asal distrik Ghazipur di negara bagian Uttar Pradesh, India.

Menurut laporan The Guardian, Sonu menaiki pesawat Yeti Airlines bersama tiga temannya, yaitu Anil Rajbhar (28), Vishal Sharma (23), dan Abhishek Singh Kushwaha (23).

Keempatnya berada dalam "pesawat maut" itu untuk mengunjungi kuil dan paralayang di pegunungan Annapurna yang terkenal di Nepal.

Baca juga: Curi Perhatian Warganet, Raline Shah Terbangkan Pesawat di Amerika Serikat Seorang Diri

Di awal video, Sonu terlihat gembira dan tersenyum sembari merekam kondisi di dalam kabin pesawat yang terlihat tenang.

Bahkan di latar belakang video ada suara seorang pria yang mengatakan "sangat menyenangkan" dengan nada gembira.

Sonu juga masih mengarahkan kameranya ke jendela pesawat untuk memperlihatkan pemandangan daratan di luar dan kondisi cuaca saat itu yang cerah.

Dari jendela itu, sayap pesawat terlihat semakin miring ke sisi kiri.

Namun, dalam rekaman video, penumpang masih terlihat tenang.

Sonu yang sedang merekam juga terlihat masih tersenyum, teman di sebelahnya juga tersenyum.

Di dalam kabin pesawat, semua tampak tenang tanpa pengumuman atau peringatan darurat dari pilot atau staf.

Tak lama dari itu, pesawat tampak oleng diikuti dengan teriakan para penumpang dan raungan suara mesin yang keras.

Rekaman video Sonu yang masih menyala merekam setiap detik momen akhir pesawat Yeti Airlines itu.

Hingga akhirnya, pesawat jatuh ke daratan dan terbakar.

Setelah itu, tidak ada lagi suara jeritan penumpang yang terdengar.

Kobaran api terlihat melahap seluruh bagian pesawat.

Puing-puing pesawat yang terbakar juga sempat terekam dalam video berdurasi 1 menit 2 detik itu.

Menurut laporan, harapan hidup penumpang Yeti Airlines yang jatuh ke jurang sedalam 300 meter itu tampak nihil.

Hingga Senin, tim evakuasi telah menemukan 63 jenazah dan mengirimnya ke rumah sakit untuk diidentifikasi, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Guardian, Selasa (17/1/2023).

Tim pencari juga telah menemukan kotak hitam pesawat Yeti Airlines.

Temuan perangkat perekam audio di kokpit dan perekam data penerbangan itu dapat digunakan untuk membantu penyelidikan menentukan penyebab pesawat Yeti Airlines jatuh. (TribunGayo.com/Cut Eva Magfirah)

Berita lainnya di TribunGayo.com dan GoogleNews

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved