Puasa Ramadhan 2023
Jelang Puasa Ramadhan 2023, Maksimalkan Bulan Syaban untuk Melatih Diri Tingkatkan Amal Saleh
Sebelum masuk bulan Ramadhan 2023 yang hanya tinggal satu bulan lagi, kini kita dapat menyibukkan diri dengan memperbanyak ibadah serta amal saleh.
Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Mawaddatul Husna
TRIBUNGAYO.COM - Sebagai umat muslim datangnya bulan Ramadhan 2023 merupakan sebuah kabar gembira.
Dengan hadirnya bulan yang paling istimewa diantara bulan-bulan lainnya dengan membawa rahmat dan ampunan bagi setiap orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan 2023.
Bahkan bagi orang-orang yang senantiasa beribadah di bulan Ramadhan 2023 Allah beri ampunan dan Allah gugurkan dosa-dosanya terdahulu.
Baca juga: Menjelang Puasa Ramadhan 2023, Ini Keutamaan Bulan Syaban yang Penuh Kemuliaan
Maka dari itu bulan Ramadhan 2023 bulan yang paling dinantikan umat muslim.
Sebelum masuk bulan Ramadhan 2023 yang hanya tinggal satu bulan lagi, kini kita dapat menyibukkan diri dengan memperbanyak ibadah serta amal saleh.
Dengan memasuki bulan Syaban yang menjadi bulan terakhir sebelum masuk bulan Ramadhan 1444 H/ 2023 M.
Kita dapat mempersiapkan diri untuk menyambut bulan Ramadhan 2023 dengan mulai meningkatkan ibadah, puasa dan zikir.
Baca juga: Ini Dalil, Keutamaan, Niat dan Waktu yang Tepat Untuk Puasa Ramadhan
Hal ini dilakukan agar saat menghadapi bulan suci Ramadhan kita akan terbiasa dengan amalan-amalan saleh yang kita kerjakan.
Dan satu tujuan penting agar bulan Ramadhan yang kita jalani tidak berlalu dengan sia-sia.
Maka dari itu Ustadz Adi Hidayat mengatakan persiapan yang harus dicari sebelum sampai bulan Ramadhan yakni sejak bulan Syaban.
Maka dari itu penting bagi kita untuk mencari air-air spiritual (meningkatkan ibadah) supaya menjadi kebiasaan saat sampai di bulan Ramadhan yang berpotensi mengugurkan dosa dan membakar semua kesalahan-kesalahan kita.
Baca juga: Jelang Ramadhan 2023, Ini Keistimewaan 10 Hari Pertama dan Terakhir di Bulan Puasa
"Kalau tidak dimulai dari Syaban tidak mudah untuk menjalani Ramadhan" Kata Ustadz Adi Hidayat dalam YouTubenya Adi Hidayat Official.
Karena itu mari manfaatkan bulan syaban ini untuk mengumpulkan banyak air spiritual, berlatih ibadah, meningkatkan ketaatan.
Sehingga nanti mampu terbiasa saat masuk bulan Ramadhan.
Cara yang terbaik yang pernah diajarkan Rasululullah SAW yang tersambung riwayatnya kepada sayyidah Aisyah RA, kepada Ummu Salmah dan para sahabatnya.
Baca juga: Doa Niat Puasa dan Berbuka, Lengkap dengan Arab, Latin dan Artinya
Bahwa sejak Syaban, Nabi sering kali terlihat disaksikan banyak menunaikan ibadah puasa.
Jadi Rasululullah pun mengajarkan kepada kita untuk beradaptasi puasa terlebih dahulu, tingkatkan amal saleh dengan mencari air spiritual sejak bulan syaban.
Sehingga nanti terkumpul semua bekal-bekal spiritual kita tersebut dan siap kita manfaatkan dibulan Ramadhan.
Dengan memperbanyak latihan berpuasa, beribadah, semoga dengan itu mengantarkan kita kepada kesiapan menghadapi bulan Ramadhan untuk membangun ketaatan.
Dan mendekatkan diri kepada Allah SWT serta membakar semua dosa-dosa kita.
Kemuliaan Bulan Syaban
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bulan Rajab merupakan momentum yang baik untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan maksiat.
Hikmahnya sebagai latihan awal sebelum memasuki puncak peribadatan di bulan suci Ramadhan nanti.
Dimana bulan Rajab adalah pembukanya, Syaban adalah penguatnya.
Dan Ramadhan adalah hakikat perjuangan kita yang telah disiapkan sejak munculnya bulan Rajab dan tempat kita untuk berlatih untuk memperbanyak ibadah.
Artinya pada bulan Syaban ini kita masih harus melanjutkan ibadah kita dengan memperbanyak puasa dan juga ibadah-ibadah sunnah.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
ذاكَ شهر تغفل الناس فِيه عنه ، بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم -- حديث صحيح رواه أبو داود النسائ
Artinya: Bulan Sya'ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan.
Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa. (HR Abu Dawud dan Nasa'i)
Melansir dari jatim.nu.or.id Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan pengakuan Aisyah, bahwa Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa (sunah) lebih banyak daripada ketika bulan Sya’ban.
Periwayatan ini kemudian mendasari kemuliaan bulan Syaban di antara bulan Rajab dan Ramadhan.
Karenanya, pada bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak berdzikir dan meminta ampunan serta pertolongan dari Allah SWT.
Pada bulan Syaban ini, sungguh Allah banyak sekali menurunkan kebaikan berupa syafaat (pertolongan), maghfirah (ampunan), dan itqun min adzabin naar (pembebasan dari siksaan api neraka).
Dari sinilah umat Islam, berusaha memuliakan bulan Syaban dengan mengadakan sedekah dan menjalin silaturrahim.
Kemudian keutamaan bulan syaban lainnya yaitu terletak pada pertengahannya yang biasanya disebut sebagai Nishfu Syaban.
Secara harfiah, istilah Nisfu Syaban berarti hari atau malam pertengahan bulan Syaban atau tanggal 15 Sya'ban.
Kaum muslimin meyakini bahwa pada malam ini, dua malaikat pencatat amalan keseharian manusia, yakni Raqib dan Atid, menyerahkan catatan amalan manusia kepada Allah SWT.
Dan pada malam itu pula buku catatan-catatan amal yang digunakan setiap tahun diganti dengan yang baru.
Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Syaban sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan).
Menurut al-Ghazali, pada malam ke-13 bulan Sya'ban Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat kepada hambanya.
Sedangkan pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh.
Dengan demikian, pada malam ke-15, umat Islam dapat memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun.
Karena pada malam ke-15 bulan Sya’ban inilah, catatan perbuatan manusia penghuni bumi akan dinaikkan ke hadapan Allah SWT.
Para ulama menyatakan bahwa Nisfu Sya'ban juga dinamakan sebagai malam pengampunan atau malam maghfirah.
Hal itu karena pada malam tersebut Allah SWT menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hamba-Nya yang salih.
Dengan demikian, kita sebagai umat Islam semestinya tidak melupakan begitu saja, bahwa bulan Syaban adalah bulan yang mulia.
Sesungguhnya bulan Syaban merupakan bulan persiapan untuk memasuki bulan suci Ramadhan.
Dari sini, umat Islam dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan mempertebal keimanan dan memanjatkan doa dengan penuh kekhusyukan. (TribunGayo.com/Cut Eva Magfirah)
Update berita lainnya di TribunGayo.com dan Google News
puasa
Ramadhan
bulan Syaban
Ustadz Adi Hidayat
umat Islam
ibadah puasa
TribunGayo.com
berita gayo terkini
Tiga Keistimewaan 10 Hari Terakhir Ramadhan, Lebih Baik dari 1.000 Bulan |
![]() |
---|
Hukum Umat Muslim Jika Tak Membayar Zakat Fitrah Padahal Mampu, Apakah Berdosa? Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Ustadz Adi Hidayat: Perbanyak Istighfar Memohon Ampun kepada Allah pada Malam-malam Akhir Ramadhan |
![]() |
---|
Sejarah Turunnya Malam Lailatul Qadar, Lengkap dengan Tata Cara Shalat dan Niatnya |
![]() |
---|
Bacaan Doa dan Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.