Berita Aceh

Yusuf Bombang Terbitkan "Hikayat Cangguek Pong Pajoh Kapai" Kumpulan Tulisan Apa Kaoy

Seniman Aceh, M Yusuf Bombang yang memiliki nama lain, Apa Kaoy, menerbitkan kumpulan tulisen "hiem"  setebal 191 halaman.

|
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jafaruddin
For Tribungayo.com
Seniman Aceh, M Yusuf Bombang yang memiliki nama lain, Apa Kaoy, menerbitkan kumpulan tulisen "hiem"  setebal 191 halaman berjudul "Hikayat Cangguek Pong Pajoh Kapal." 

Laporan Fikar W Eda I Banda Aceh

TRIBUNGAYO COM, BANDA ACEH - Seniman Aceh, M Yusuf Bombang yang memiliki nama lain, Apa Kaoy, menerbitkan kumpulan tulisen "hiem"  setebal 191 halaman.

Buku tersebut diberi judul "Hikayat Cangguek Pong Pajoh Kapal."

Penerbitan buku tersebut dibiayai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Aceh 2022.

Tulisan hiem ini menampilkan dua tokoh "Polem" mengenakan kuliah meukeutop dan "Apa Kaoy" mengenakan topi pet, gambaran sosok M Yusuf Bimbang sendiri.

Perbincangan dua tokoh inilah yang mengisi seluruh isi buku, menyoroti banyak hal yang terjadi di seputaran kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Yunus Luttar Aman Gele Sumbang Buku dan Dokumen Gayo ke Perpustakaan Gayo

Mulai soal "kepemilikan" tanah Aceh sampai virus Corona yang mengguncangkan ekonomi dunia. 

Perbincangan kedua tokoh itu sederhana, dan selalu diselingi ungkapan atau pepatah Aceh. 

Menurut Bombang, demikian ia biasa dipanggil, tulisan "hiem" itu ia terbitkan di media sosial dan media online lainnya.

Ia kemudian mengumpulkan seluruh tulisan tersebut dan diterbitkan dalam bentuk buku dieditori Nab Bahany As dan Fozan Santa. 

Bombang mulai menulis "hiem" sejak1990-an yang ia pelajari dari sastrawan terkenal Aceh Hasyim KS yang mengasuh kolom "Apit Awe" di  surat kabar Serambi Indonesia. 

Baca juga: Seniman Gayo dan Alas Terbitkan Buku Ragam Hias Kerawang Gayo & Meshikat Alas

Baca juga: Muhammad Ridwan Dukung Penulisan Buku Sejarah dan Prasejarah Gayo

Pengantar buku diberikan Prof. Dr. Mohd Harun, M.Pd, penyair yang juga dosen di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, mengatakan, Yusuf Bombang melalui buku ini telah berikhtiar mempopulerkan hikayat, Panton, cae, hiem, haduh maha dan lain-lain.

"Ikhtiar ini telah menjadikan dirinya sebagai pribadi yang konsen terhadap budaya Aceh; jalan yang sedikit sekali ditempuh oleh irang-orang lain," tulis sang profesor.

Editor Nab Bahany As menyebutkan, buku sajian Yusuf Bombang ini sebagai  dapat diapresiasi sebagai sebuah respon dari sekian banyak persoalan sosial budaya masyarakat, terutama dalam konteks kehidupan sosial.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved