Berita Nasional

Sejarah Erupsi Gunung Merapi, Letusannya Sudah Mulai Tercatat Sejak Abad ke-17

Letusan Gunung Merapi mulai tercatat pada abad ke-17 atau di masa awal Indonesia dijajah Belanda.

Tribunnews.com
Pada Sabtu (11/3/2023) sekitar pukul 12.12 WIB, Gunung Merapi kembali erupsi. 

Sejarah Erupsi Gunung Merapi, Letusannya Sudah Mulai Tercatat Sejak Abad ke-17

TRIBUNGAYO.COM - Pada Sabtu (11/3/2023) sekitar pukul 12.12 WIB, Gunung Merapi kembali erupsi.

Erupsi gunung merapi ini juga memicu terjadinya hujan abu di wilayah Kabupaten Magelang dan Boyolali, Jawa Tengah.

Data yang dirilis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), dalam erupsi kali ini, luncuran awan panas mencapai sejauh 7 km ke arah Kali Bebeng dan Krasak.

Baca juga: Wisata Bener Meriah, Gunung Burni Telong Lokasi Pendakian dengan Panorama yang Menakjubkan

Gunung Merapi selama ini memang dikenal sebagai gunung yang cukup aktif.

Dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Sabtu (11/3/2023), menurut data yang tercatat sejak tahun 1600-an, Gunung Merapi meletus lebih dari 80 kali atau rata-rata sekali meletus dalam 4 tahun.

Letusannya bervariatif, ada yang besar, ada pula yang kecil.

Berikut ulasan sejarah erupsi Gunung Merapi:

1. Erupsi pada abad ke-17 atau di masa awal kolonial Belanda

Tidak diketahui sejak kapan Gunung Merapi mulai erupsi.

Baca juga: Gunung Merapi Semeru Meletus, Status Naik ke Level Awas Hingga Ancaman Tsunami Bagi Jepang

Namun, letusan Gunung Merapi mulai tercatat pada abad ke-17 atau di masa awal Indonesia dijajah Belanda.

2. Erupsi pada abad ke 18 dan 19

Pada abad ke 18 dan 19, tercatat erupsi Merapi yang besar di antaranya pada tahun 1768, 1822, 1849 dan 1872.

Erupsi pada abad ke-19 ini cukup besar dimana awan panas meluncur hingga jarak 20 km dari puncak.

3. Erupsi pada abad ke-20

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved