Puasa Ramadhan 2023
Bolehkah Melafalkan Niat Puasa Ramadhan untuk Sebulan Penuh atau Harus Setiap Hari?
Niat merupakan salah satu rukun yang harus dihadirkan saat akan menjalankan ibadah. Dimana niat menjadi tonggak utama kita dalam menjalankan ibadah
Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Rizwan
TRIBUNGAYO.COM - Niat merupakan salah satu rukun yang harus dihadirkan saat akan menjalankan ibadah.
Dimana niat menjadi tonggak utama kita dalam menjalankan ibadah baik ibadah shalat maupun puasa.
Persoalan niat ini sangat penting karena jika kita tidak membaca niat maka amalan ibadah yang kita lakukan tidak sah.
Seperti halnya berpuasa kita harus membaca niat sebelum menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Pada bulan Ramadhan kita akan berpuasa selama satu bulan penuh.
Sehingga kita harus membaca niat setiap kali akan berpuasa.
Namun menurut pendapat lain kita juga boleh membaca niat puasa diawal bulan Ramadhan yang mewakili puasa kita selama satu bulan penuh kedepannya.
Lantas bolehkan membaca niat puasa Ramadhan sekali untuk sebulan atau harus dibaca setiap hari selama satu bulan penuh?
Perlu diketahui, niat adalah amalan hati untuk melakukan suatu ibadah.
Oleh karenanya, boleh diucapkan bersuara maupun hanya dalam hati saja.
Pada puasa Ramadhan, niat harus dilakukan setiap malam menurut madzhab Syafi'i.
Baca juga: 20 Ucapan Menyambut Bulan Suci Ramadhan 2023 yang Dapat Dibagikan Melalui Media Sosial
Namun, ketika ada kesibukan atau aktivitas tertentu seringkali membuat masyarakat lupa untuk niat puasa pada malam hari.
Mengantisipasi hal tersebut, para ulama menganjurkan niat puasa satu bulan penuh di malam pertama Ramadhan.
Hal ini ditujukan apabila suatu hari seseorang lupa untuk niat, maka puasanya tetap sah karena dicukupkan dengan niat satu bulan penuh tersebut dengan mengikuti (taqlid) pada madzhab Maliki.
Imam al-Qulyubi menjelaskan:
وَيُنْدَبُ أَنْ يَنْوِيَ أَوَّلَ لَيْلَةٍ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ أَوْ صَوْمَ رَمَضَانَ كُلَّهُ لِيَنْفَعَهُ تَقْلِيدُ الْإِمَامِ مَالِكٍ فِي يَوْمٍ نَسِيَ النِّيَّةَ فِيهِ مَثَلًا لِأَنَّهَا عِنْدَهُ تَكْفِي لِجَمِيعِ الشَّهْرِ
“Disunahkan pada malam pertama bulan Ramadhan untuk niat berpuasa sebulan penuh untuk mengambil memanfaatkan pendapat Imam Malik pada suatu hari yang lupa untuk berniat di dalamnya.
Karena beliau menganggap niat tersebut mencukupi bila lupa niat pada malam-malam berikutnya di semua malam Ramadhan.” (Hasyiyah Al-Qulyubi, II/66)
Imam Qulyubi menguraikan, hal yang perlu diperhatikan, niat satu bulan penuh tersebut hanya sebatas antisipasi apabila lupa tidak niat puasa.
Sehingga untuk setiap malamnya tetap diwajibkan niat seperti biasa, sebagaimana pendapat madzhab Syafi’i.
Bacaan niat puasa Ramadhan sebulan penuh ditujukan untuk menunjukkan keseriusan dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Baca juga: Resep Ramadhan 2023, Avocado Dessert Box Cocok Dijadikan Ide Jualan Takjil Saat Puasa
Adapun niat puasa Ramadhan untuk sebulan penuh adalah sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhani hadzihis sanati taqlidan lil imami Malik fardhan lillahi ta'ala
Artinya, “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah."
Sebagaimana diketahui, Madzhab Maliki berpandangan bahwa puasa selama sebulan Ramadhan bisa dianggap sebagai sebuah satu kesatuan ibadah.
Dengan begitu, satu kali niat untuk satu bulan penuh puasa Ramadhan sudah dianggap cukup.
Meski begitu, niat puasa untuk sebulan hanya bentuk antisipasi.
Niat puasa Ramadhan seperti pada umumnya juga harus tetap dibaca setiap malam.
Kemudian Ustad Abdul Somad juga menjelaskan mengenai niat puasa untuk satu bulan penuh.
Dari YouTube @Kun Ma Alloh menurut Ustad Abdul Somad niat puasa untuk satu bulan penuh merupakan pendapat dari mazhab Maliki.
Ustad Abdul Somad menjelaskan bahwa sah bagi orang-orang yang niat untuk satu bulan penuh.
"karena kalau ada orang niat satu bulan penuh atau satu paket sah, dalil nya ada dari al-Quran "Syahrul Ramadhan" yang maksudnya sepaket"
Baca juga: Resep Ramadhan 2023, Ayam Panir Saus Mentega Hidangan Berbuka dan Sahur
Namun Ustad abdul Somad sendiri tetap membaca niat puasa setiap malam selama bulan puasa Ramadhan yang bacaan niatnya sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu Shauma Ghodin ‘an adaa’I fardhi syahri romadhoona haadzihis sanati lillahita’ala
Artinya: “Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala”.
Selain niat puasa terdapat beberapa doa yang harus diketahui dan dihafalkan mulai sekarang.
Dimana bulan puasa tinggal menghitung hari, artinya tidak lama lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan.
Maka dari itu kita dapat mempersiapkan diri untuk memasuki bulan Ramadhan salah satunya menghafalkan doa-doa berikut:
Doa Berbuka Puasa
Awali puasa kita dengan doa, dan panjatkan doa juga untuk mengakhirinya.
Doa berbuka penting karena merupakan cara untuk bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan.
Tidak hanya itu, waktu sebelum berbuka juga merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa.
Ada dua doa yg boleh di amalkan saat berbuka, yaitu :
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
(Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimin)
Artinya: “Ya Allah karena-Mu aku berpuasa. Dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka dengan rahmatmu, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih”.
Selain doa tersebut di atas, kita juga boleh membaca doa berbuka berikut ini:
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
(Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah-ed)
Artinya: “Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki”
Baca juga: Sidang Isbat Digelar 22 Maret, Berikut 6 Titik Lokasi Penentuan Hilal Ramadhan 2023 di Aceh
Doa Niat Salat Tarawih
Salah satu keutamaan bulan Ramadhan yaitu terdapat salat tarawih didalamnya.
Salat tarawih merupakan salah satu praktik untuk menghidupkan malam Ramadhan (qiyamu Ramadhan).
Melakukan salat tarawih sendiri atau berjamaah dengan anggota keluarga di rumah ataupun di masjid.
Sebelumnya, jangan lupa membaca doa niat salat tarawih juga dalam hati atau mau di lafdzkan, yaitu :
- Doa niat salat Tarawih berjamaah:
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
(Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa)
Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”
- Doa niat salat Tarawih sendiri:
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
(Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala)
Artinya: “Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”
Doa niat salat Tarawih sebagai Imam:
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
(Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa)
Artinya: “Aku niat sholat sunnah tarawih dua raka’at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”
Baca juga: Resep Ramadhan 2023, Kreasi Bola-bola Daging Bumbu Lada Hitam untuk Menu Sahur Lezat Anti Ribet
Doa Niat Salat Witir
Tidak hanya sebelum salat tarawih, sebelum salat witir pun kita diharuskan melaksanakan rukun sholat yang pertama yaitu niat.
Dan untuk melengkapi ibadah kita dibulan Ramadhan setelah melaksakan shalat Tarawih kita disunnahkan melaksanakan shalat witir.
Berikut doa shalat witir yang dapat dibaca.
- Doa niat salat Witir – 1 rakaat:
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى
(Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa)
Artinya: “Saya niat sholat witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa"
- Doa Niat salat Witir – 3 rakaat:
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
(Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa)
Artinya: “Aku berniat shalat witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa”
Doa Selesai Salat Tarawih dan Witir
Setelah menunaikan salat tarawih dan witir, awali doa dengan membaca dzikir dengan jahar atau sir, berikut ini:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ
(Subhaanal malikil qudduus)
Artinya: "Maha Suci Engkau yang Maha Merajai lagi Maha Suci dari berbagai kekurangan”
Menurut hadits An Nasai dan Ahmad, sebaiknya kita membaca dzikir ini sebanyak 3x.
Setelahnya, kita dapat membaca doa yang lazim dibaca para ulama NU dan dikenal dengan sebutan “doa kamilin” :
اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
(Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn.
Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn.
Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta liwâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn.
Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn.
Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în.
Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan.
Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn.
Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn)
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat,
yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat,
yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat,
yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari,
yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir,
dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik.
Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui.
Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya.
Dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya.
Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau.
Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam." (TribunGayo.com/Cut Eva Magfirah)
Update berita lainnya di TribunGayo.com dan Google News
Baca juga: Kapan Batas Akhir Qadha Puasa Ramadhan? Ini Hukumnya Jika Terlewatkan
| Tiga Keistimewaan 10 Hari Terakhir Ramadhan, Lebih Baik dari 1.000 Bulan |
|
|---|
| Hukum Umat Muslim Jika Tak Membayar Zakat Fitrah Padahal Mampu, Apakah Berdosa? Ini Penjelasannya |
|
|---|
| Ustadz Adi Hidayat: Perbanyak Istighfar Memohon Ampun kepada Allah pada Malam-malam Akhir Ramadhan |
|
|---|
| Sejarah Turunnya Malam Lailatul Qadar, Lengkap dengan Tata Cara Shalat dan Niatnya |
|
|---|
| Bacaan Doa dan Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/Ramadhan-2023.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.