Dijuluki "Terdingin di Kota Dingin" Aceh Tengah Dilanda Hujan Es

Laporan Romadani | Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Kecamatan Jagong Jeget di Kabupaten Aceh Tengah, yang terkenal dengan suhu dinginnya dilanda hujan es pada Jumat (17/3/2023) sore.

Julukan wilayah yang terdingin di kota dingin ini bukan kali pertama mengalami fenomena alam hujan es.

Meski terbilang jarang dan langka.

Namun hujan es sudah beberapa kali terjadi di Kecamatan Jagong Jeget Kabupaten Aceh Tengah.

Secara letak geografis, Kecamatan Jagong Jeget berada di 1.400 sampai 1.600 Meter Di atas Permukaan Laut (MDPL).

Baca juga: Tuan Rumah Piala Dunia 2022 Qatar Dihantam Tornado Besar dan Hujan Es

Tak heran, dengan ketinggian tersebut daerah ini kerap di selimut awan tebal yang bersentuhan langsung ke tubuh manusia.

Jika musim penghujan tiba, masyarakat di sana mengetahui betul cuaca berubah menjadi sangat dingin.

Lantas apa yang harus dilakukan, masyarakat akan membuat api untuk dapat menghangatkan badan.

Jika berpergian maka mengenakan jaket yang tebal.

Saat musim hujan tiba, matahari tidak tampak seperti tidak ada perbedaan antara pagi siang dan malam, yang terlihat hanya kabut tebal dan pandangan mata pun jadi terbatas.

Tak heran masyarakat di sana selalu menghidupkan lampu kendaraan meski di siang hari untuk menghindari kecelakaan.

Baca juga: 28 Rumah Warga di Aceh Timur Rusak Akibat Hujan Deras dan Angin Kencang

Penduduk wilayah Jagong Jeget mayoritas bersuku Jawa, karena wilayah ini menjadi tujuan Transmigrasi saat Sueharto menjadi Presiden di Indonesia.

Namun, masyarakat Jawa di sana hidup rukun berdampingan bersama masyarakat suku Gayo, Aceh, dan lainnya.

Setiap bulan Februari masyarakat Jagong Jeget sangat antusias memeriahkan HUT Transmigrasi dengan menampilkan beragam seni budaya mulai dari reog, kuda lumping, dan lain-lain.

Baru-baru ini hujan es melanda Kecamatan Jagong Jeget, Kabupaten Aceh Tengah. Jumat (17/3/2023) sore.

Camat Jagong Jeget Drs Abada hujan es terjadi sekitar pukul 14.00, WIB setelah salat Jumat.

Baca juga: Kuda Lumping dan Reog dari Jagong Beraksi  di Simpang  Lime Takengon

Dikatakan Abada, hujan disertai es jarang-jarang dan angin kencang terjadi dari pukul 14.00 hingga pukul 15.00 WIB.

"Sampai saat ini, belum ada laporan dari masyarakat perihal kerusakan akibat hujan es," kata dia

Salah satu waga Rahmah mengatakan, hujan es turun saat hujan lebat disertai angin kencang.

“Gumpalan es turun saat hujan deras.

Alhamdulillah, hujan esnya tidak parah seperti yang pernah terjadi pada tahun 2019 lalu," kata Rahmah.

Pada tahun 2019 lalu, Jagong Jeget juga pernah dilanda hujan es. Saat itu, es yang turun cukup banyak.

Bahkan, hinga keesokan harinya es juga belum mencair. (*)