Kebakaran Gayo Lues

Cerita Pilu Dibalik Penemuan Mayat Wanita Putri Handayani Fotonya Dipajang dengan Al-Quran

Ketika musibah kebakaran di malam ramadhan itu, korban Putri Handayani ditemukan hangus terbakar dengan memeluk sebuah kitab suci Al-Quran di dadanya.

|
Penulis: Rasidan | Editor: Budi Fatria
For Tribungayo.com
Cerita Pilu Dibalik Penemuan Mayat Wanita Putri Handayani Fotonya Dipajang dengan Al-Quran 

Laporan Rasidan | Gayo Lues 

TRIBUNGAYO.COM, BLANGKEJEREN – Cerita pilu dibalik penemuan mayat wanita bernama Putri Handayani (15) korban kebakaran di Kabupaten Gayo Lues yang fotonya kini dipajang dengan Al-Quran.

Memang, semasa hidupnya, Putri Handayani dikenal rajin membaca Al-Quran.

Sebelum kejadian itu, korban Putri Handayani mau tidur selalu membiasakan menghafal Al-Quran juz 30.

Diketahui, ketika kejadian itu, korban ditemukan hangus terbakar dengan memeluk sebuah Al-Quran.

Yang menakjubkan, Al-Quran yang dipeluk korban ditemukan hanya terbakar sebagian sudut saja.

Maka dari itu, guna mengenang kepergian almarhumah Putri Handayani pihak keluarga bersama masyarakat memajang foto korban dengan Al-Quran di lokasi kejadian kebakaran itu.

Saat ini korban kebakaran masih diselimuti duka yang mendalam setelah sebanyak 9 unit rumah mereka rata dengan tanah.

Kemudian, dalam musibah yang terjadi pada, 31 Maret 2023 lalu juga menelan seorang korban jiwa bernama Putri Handayani.

Informasi dihimpun Tribungayo.com pada, Rabu (5/4/2023), kini bantuan untuk korban kebakaran terus mengalir yang bersumber dari berbagai kalangan dan organisasi di kabupaten itu.

Korban peluk Al-Quran

Ketika musibah kebakaran di malam ramadhan itu, korban Putri Handayani ditemukan hangus terbakar dengan memeluk sebuah kitab suci Al-Quran di dadanya.

Kitab suci umat muslim itu ditemukan hanya terbakar sebagian lembar sudutnya dan masih utuh.

Guna mengenang kejadian itu, kini foto almarhumah dan Al-Quran tersebut dipajang di tempat korban ditemukan hangus terbakar.

Untuk diketahui, korban saat kejadian kebakaran itu sedang tertidur pulas di lantai dua rumah bangunan semi permanen yang dibangun oleh ayahnya.

Korban Putri Handayani selama ini tinggal bersama kakek dan neneknya (Matsah dan Remiah) yang sudah lanjut usia.

Sementara, kedua orang tua almarhumah sudah berpisah sejak 13 tahun lalu.

Kini ayah almarhumah korban kebakaran itu bernama Sabri (40) sudah sekitar 4 tahun lebih berada di Kota Langsa.

Sementara ibunya di Kuala Simpang, Aceh Tamiang.

Beredar video korban mengaji suara merdu

Video mengaji korban kebakaran Putri Handayani beredar luas di media sosial (medsos) dan grup WhatsApp,

Lantunan ayat Al-Quran yang dibawakan Putri membuat warga takjub yang mendengar serta menyaksikan video tersebut.

Diketahui, suara merdu Putri melantunkan ayat suci Al-Quran dalam acara peringatan Isra Mi'raj di Meunasah tempat tinggalnya.

Putri yang masih duduk di bangku SMPN 1 Kecamatan Pining itu, terbilang anak yang berprestasi dan shaleha di kampungnya.

Status terakhir di facebook

Selain itu, korban Putri Handayani sehari sebelum meninggal dalam kejadian kebakaran, sempat membuat status terakhir di halaman story Facebooknya.

Tulisan dengan tulisan "mamak lebaran tahun ini aku tidak jumpa mamak, tetapi lebaran idul Fitri tahun depan entah bagaimana, Putri sayang mamak dan ayah tulisan.

Kepergian Putri Handayani korban kebakaran di desa Pining, kini terkesan meninggalkan banyak kenangan bagi masyarakat Pining.

Sang ayah juga berkali-kali membuat status di halaman Facebook atas nama Bayu-bayu.

Melepaskan kepergian putrinya dengan ikhlas yang disertai foto-foto almarhumah dan keluarganya.

Percakapan terakhir dengan sang Ayah

Selama ini korban tinggal bersama nenek dan kakeknya sejak kecil, lantaran kedua orang tuanya sudah berpisah.

Saat ini, sang ayah bernama Sabri (40) sudah sekitar 4 tahun lebih berada di Kota Langsa. Sementara ibunya di Kuala Simpang, Aceh Tamiang.

Namun demikian, soal kebutuhan sehari-hari korban selalu dipenuhi oleh orang tuanya.

Bahkan hampir setiap hari selalu berkomunikasi lewat video call WhatsApp antara almarhumah dengan orang tuanya.

Beberapa jam sebelum kepergiannya untuk selama-lamanya almarhumah Putri masih sempat berkomunikasi dengan canda riang bersama sang ayah.

"Sekitar jam 17.00 WIB, ia masih video call dengan saya.

Bahkan setelah video call dilanjutkan dengan percakapan lewat WhatsApp sambil bercanda ria," kata ayah korban kebakaran almarhumah Putri Handayani kepada TribunGayo.com, Jumat (31/3/2023) malam.

Kalau soal mengaji, almarhumah bisa diandalkan dan kesolehanya juga diakui seperti puasa dan ibadah lainnya, begitu juga dengan prestasi di sekolahnya  selalu masuk juara tiga besar.

Namun Allah berkehendak lain dan menjanjikan yang terbaik untuk almarhumah Putri Handayani.

Sabri mengaku, putrinya selama ini tinggal bersama nenek dan kakeknya di Dusun Lah Desa Pining Induk setelah dibangunkan rumahnya.

Saat peristiwa kebakaran terjadi, Putri Handayani tidur di lantai dua rumah neneknya bangunan semi permanen itu.

Ia mengaku, terakhir bertemu langsung dengan putrinya itu sekitar tiga tahun yang lalu, namun untuk komunikasi lewat video call dan WhatsApp hampir setiap hari.

Selain bercanda ria juga menanyakan kabar anaknya dan nenek serta kakek almarhumah putri.

Hasil percakapan terakhir dengan almarhumah putrinya itu sempat menanyakan berapa penghasilan ayahnya sebulan, dijawabnya 30 hari sebulan.

Lalu dijawab almarhumah Putri, sudah kubuatkan Rp 500 ribu perbulan.

"Untuk apa nanya seperti itu anak ku," tanya sang ayah kepada putrinya itu.

Lalu almarhumah menjawab jika guru mengajinya menanyakan hal itu.

Setelah percakapan itu, dilanjutkan dengan permintaan putrinya untuk mengirimkannya pulsa.

"Bentar iya anakku," kata Sabri pada putrinya itu atas permintaannya.

Nah ini percakapan dan canda ria terakhir, antara Sabri dan putrinya tersebut, sebelum akhirnya Putri meninggal dunia karena kebakaran.

Camat Pining Win Zulfian mengatakan, bantuan untuk korban kebakaran terus mengalir bahkan kini bantuan itu sudah disalurkan sebanyak empat kali untuk para korban kebakaran yang terdiri dari sembilan kepala keluarga tersebut.

Dikatakan, salah satu bentuk duka yang mendalam bagi para korban kebakaran, kini ditandai dengan dipajangnya foto almarhumah Putri Handayani Binti Sabri dilokasi kebakaran tempat korban ditemukan hangus terbakar dengan kondisi memeluk sebuah kitab Al-Quran.

"Almarhumah korban kebakaran itu dikenal anak yang shaleh dan pandai mengaji juga berprestasi di sekolahnya.

Dan sejauh ini para korban kebakaran lainnya masih mengungsi di rumah keluarganya masing-masing," bebernya.

Nama-nama korban

Sementara itu data terbaru diperoleh Tribungayo menjelaskan korban kebakaran adalah:

Yaitu Gusti (33), Matsah (60),  M Nur (55), Umer ( 38),  Bakar (50), Suib (45), Saidah (63),  Mukmin (48), Busah (52).

Sedangkan yang mengalami rusak yakni milik korban Esa Aman Inah (40), Irul Aman Aulia (33), Nasir Aman Firda (43) dan  Muhammad Din (35).

Kapolres Gayo Lues AKBP Efrianza SIK melalui Kapolsek Pining Ipda Surya Yusbar mengatakan, penyebab kebakaran diduga akibat korsleting arus listrik.

Bahkan kobaran api pada pukul 04.00 WIB baru dapat dipadamkan dengan upaya penyiraman oleh warga Desa dibantu oleh Personel Polsek Pining dan Koramil 05 Pining.

Secara bersama-sama memadamkan api, pada saat itu mobil pemadam kebakaran baru tiba sekira pukul 04.45 WIB setelah api padam. (*)

Update berita lainnya di TribunGayo.com dan Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved