Berita Aceh
Setelah Terima Pengaduan Masyarakat Terkait Layanan BSI Tidak Normal, Ini yang Dilakukan Haji Uma
Anggota DPD RI asal Aceh H Sudirman alias Haji Uma, Selasa (9/3/2023) siang mendatangi Kantor KCP Bank Syariah Indonesia (BSI) Priority Lhokseumawe.
TRIBUNGAYO.COM,LHOKSUKON – Anggota DPD RI asal Aceh H Sudirman alias Haji Uma, Selasa (9/3/2023) siang mendatangi Kantor KCP Bank Syariah Indonesia (BSI) Priority Lhokseumawe.
Kehadiran Haji Uma ke Kantor BSI tersebut dalam rangka melakukan pengawasan terhadap pelayanan BSI kepada masyarakat.
Dalam dua hari terakhir ini ia banyak mendapat pengaduan dari masyarakat di Aceh, khususnya di Lhokseumawe terkait nasabah tidak bisa bertransaksi dengan Mobile Banking, dan di Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Sebelumnya Haji Uma juga melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke ATM Bank BSI) di Lhokseumawe.
Pengawasan itu dilakukan Haji Uma sebagai anggota DPD RI di Komite IV, yang membidangi APBN, pajak dan pungutan lain, perimbangan keuangan pusat dan daerah, lembaga keuangan dan perbankan, koperasi, UMKM, statistik, BUMN, investasi, dan penanaman modal.
Haji Uma didampingi tiga staf ahlinya saat melakukan sidak tersebut, Hamdani, Mulyadi Syarif dan Muhammad Furqan.
ATM pertama yang disidak Haji Uma di Kantor BSI Unit Cunda yang berada di lintasan jalan nasional, Desa Uteunkot Kecamatan Muara Dua Lhokseumawe.
Baca juga: Jaksa Tahan Mantan Kepala BPN Aceh Jaya, Dugaan Korupsi Sertifikat Tanah Kerugian Rp 12,6 M
Dalam sidak itu, Haji Uma menemukan dari tiga mesin ATM di kantor tersebut, hanya satu yang berfungsi untuk transaksi. Sedangkan dua lagi tidak dapat digunakan.
Ia juga menyidak Kantor BSI KCP Priority dan mengadakan pertemuan dengan pimpinan BSI.
Haji Uma mempertanyakan sebab layanan BSI di Aceh, khususnya di Lhokseumawe tidak normal, sehingga banyak mereka mengeluh.
Apalagi masyarakat di Aceh mayoritas adalah nasabah BSI, dan tanpa layanan bank alternatif lainnya.
Haji Uma juga menyidak ke dalam Kantor BSI Unit Cunda dan menanyakan terkait pelayanan ATM terhadap nasabah dan juga pelayanan di teller dan Customer Service yang terlihat sepi pada jam beroperasi.
Kemudian berdialog dengan beberapa nasabah terkait pelayanan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Lalu melanjutkan sidak ke ATM BSI Kantor Cabang Priority Lhokseumawe. Dari empat mesin ATM yang berada di lokasi tersebut hanya satu berfungsi untuk transaksi.
Sedangkan yang lainnya belum berfungsi.
Baca juga: Deretan Artis Ini akan Nyaleg di Pileg 2024, Siapa Saja?
Sidak kembali dilanjutkan Haji Uma ke dalam Kantor BSI KCP Priority Lhokseumawe. Kantor itu bagian lantai dua dijadikan untuk Kantor Area BSI Lhokseumawe yang membawahi dari Aceh Tamiang sampai Bener Meriah.
Saat sidak itu Haji Uma ditemui Kepala BSI KCP Lhokseumawe Prioriy Muhammad, Area Retail & Transaction Business Manager BSI Area Lhokseumawe Riza Nurdin, Area Mikro & Pawning Manager Area Lhokseumawe Agus Muttaqien dan Priority Banking Manager Area Lhokseumawe, Firdaus.
Lalu mengadakan pertemuan. Haji Uma mempertanyakan sebab layanan BSI di Aceh, khususnya di Lhokseumawe tidak normal, sehingga banyak mereka mengeluh. Apalagi masyarakat di Aceh mayoritas adalah nasabah BSI, dan tanpa layanan bank alternatif lainnya.
Ia meminta kepada pimpinan BSI di Lhokseumawe agar dapat menjelaskan secara detil terkait terganggu layanan transaksi online.
Haji Uma juga meminta BSI agar transparan dan memberitahukan kepada masyarakat sebelumnya kepada masyarakat jika ada perbaikan sistem.
“Saya yakin kalau transparan, masyarakat bisa memakluminya, tapi harus diberitahukan sebelumnya,” kata Haji Uma.
Ia meminta supaya kondisi tersebut tidak terulangi lagi ke depan. Karena itu BSI harus profesional, sehingga bisa meningkatkan layanan kepada masyarakat.
Baca juga: Ibu dan Anak, Ipak Bale dan Aga Renggali Merawat Seni Gayo dalam Renggali
“Yang perlu diperhatikan yang pertama, ketika ingin mengganti alat, ini tidak sistim yang insidentil, di luar perhitungan, tidak bisa, kita harus kerja profesional,” ujar Haji Uma.
Terjadinya trouble (masalah) BSI, mengindikasikan ketidaksiapan dalam menyelesaikan permasalahan. Misalnya ingin mengganti satu server, kemudian terjadinya trouble di tempat lain yang tidak pernah diprediksi.
“Tidak boleh seperti itu, kita harus kerja profesional, tidak boleh ada hal yang di luar kondisi,” kata Haji Uma.
Kalau terjadi layanan macet harus diberitahukan kepada masyarakat secara menyeluruh, sehingga masyarakt tidak berspekulasi.
“Kita yang berada di komite IV nantinya akan memanggil kepala BSI yang berada di Kantor Pusat selaku ranah kita yang mengawasi perbankan seluruh Indonesia, untuk menanyakan kenapa ini bisa terjadi,” ungkap Haji Uma.
Sementara itu Area Retail & Transaction Business Manager BSI Area Lhokseumawe Riza Nurdin menyebutkan kondisi pelayanan BSI tidak normal, karena ada perbaikan, sehigga berdampak pada pelayanan. Namun, mulai tadi (Selasa) sudah mulai pulih secara bertahap.
Transaksi di kantor cabang sudah bisa berfungsi dan semoga terus membaik dan ATM sudah bisa diguakan pada hari ini.
Baca juga: Pj Gubernur Aceh Serahkan Bantuan Keuangan Khusus Rp 10 M untuk Pembangunan Masjid Giok Nagan Raya
“Ada maintenance rutin, tapi kita harapkan ke depan dengan adanya maintenance ke depan lebih layanan,” ujar Riza.
“Kita menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat, tujuan maintenance supaya lebih baik. Ke depan kita akan terus meningkatkan pelayanan,” pungkas Riza.(*)
Semarak Kemerdekaan, Ini Jadwal Lengkap dan Rangkaian Acara HUT RI ke-80 di Aceh Tengah |
![]() |
---|
Baitul Mal Aceh Tengah Bina Santri Pemenang Lomba Kitab Kuning Lewat Program Fisabilillah |
![]() |
---|
Lima Kasus HIV/AIDS Ditemukan di Aceh Tenggara Periode Januari- Juli 2025 |
![]() |
---|
Reje Ujung Gele Aceh Tengah Raih Gelar NLP dari Kemenkumham RI |
![]() |
---|
Soal Inspektorat Aceh Tenggara Keluarkan LHP Lawe Tawakh, Bupati: Tak Dilaporkan ke Saya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.