Ketua Asklin dan Ketua Muhammadiyah Saksikan Pertandingan Voli Tertua di Bintang

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Musara Cup adalah turnamen bola voli tertua di Aceh Tengah dan Bener Meriah yang konsisten diselenggarakan setiap tahun, sejak 1995.

Tahun 2023 adalah tahun ke-28 penyelenggaraan turnamen semi open tersebut.

Tempat penyelenggaraan turnamen di sebuah lapangan bola voli sederhana di Kampung Lot Bintang.

Berada di tengah perkampungan masyarakat dan berdidong bukit.

Penonton menyaksikan pertandingan itu sambil bersorak sorai dari bukit tanpa tenda.

Tahun 2023, Musara Cup yang berlangsung sejak Akhir April sampai pertengahan Mei diikuti 36 club se Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Ketua Umum Asosiasi Klinik Indonesia atau ASKLIN yang juga seorang tokoh Gayo dr Eddi Junaidi SpOG SH MKes yang sdang berada di Takengon ikut menyaksikan pertandingan itu dari tepi lapangan, Kamis (15/2023). 

Eddi Junaidi hadir bersama Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Aceh Tgk Drs Tgk Mirwansyah, MSi.

Baca juga: Muhammadiyah Aceh Tengah Sediakan Beasiswa Bagi Atlet Voli Musara Cup

Keduanya merasa takjub,bahwa sebuah masyarakat kampung di ujung Bintang itu berhasil menyelenggarakan turnamen voli dengan konsisten tiap tahun, sejak 1995.

Turnamen sempat terhenti tiga tahun selama Covid.

"Ini luar biasa. Kita kaget dan takjub. Masyarakat berhasil menyelenggarakan turnamen olahraga voli secara konsisten setiap tahun. Apresiasi yang tinggi terhadap masyarakat setempat," kata dr Eddi.

Ketua  Muhammadiyah Aceh Tengah Tgk Mirwansyah secara sepontan menawarkan beasiswa di Universitas Muhammadiyah Maha Karya Aceh,  bagi satu orang atlet bola voli yang mengikuti trunamen Musara Cup.

"Kita berikan fasilitas beasiswa dan masuk gratis  untuk satu orang kuliah di  Universitas Muhammadiyah Maha Karya Aceh Tengah," kata Tgk Mirwansyah.

Arsal, Ketua Pelaksana Turnamen menhampaikan terima kasih atas kunjungan dr Eddi dan Tgk Mirwansyah. 

Kegiatan ini diselenggarakan HUT Musara ke 31 tahun dan Idul Fitri.

Arsal menyatakan terima kasih atas apresiasi dan menyatakan pihak ya masih berusaha keras menyelenggarakan lebih baik lagi dimasa datang.

Baca juga: Daftar CPNS 2023 Pakai Ijazah S3 Masuk ASN Golongan Berapa? Simak Rentetan Jabatannya

Terkait tawaran beasiswa, ia menyampaikan akan segera melengkapi syarat yang diperlukan.

Masyarakat menyaksikan turnamen itu penuh antusias. Kondisi lapangan memang sangat sederhana.

Pembatas lapangan adalah jaring yang direntang dengan galah bambu.

Setiap hari terdapat 4 club  yang bertanding. 

Masing-masing club' dipersilakan memanfaatkan potensi pemain luar daerah.

"Ada juga atlet SEA Games kemarin yang ikut mendukung salah satu club'," kata Arsal.

Melihat besarnya potensi olahraga voli, dr Eddi Junaidi kemudian menawarkan membangun gedung voli secara permanen.

"Silakan cari tanah, kalau bisa kita beli, ya kita beli. Kalau tidak, ya kita sewa dalam jangka panjang.  Kemudian kita bangun gedung olahraganya, sehingga turnamen bisa digelar antar provinsi," kata dr Eddi.(*)

Baca juga: Timnas Indonesia U22 Raih Emas di Kamboja, Ini 4 Persamaan Saat Juarai SEA Games 2023 dan 1991

Baca juga: UMKM dari 8 Kabupaten di Aceh Ramaikan Expo Barsela di Abdya, Ada Aneka Penampilan dan Ini Jadwalnya

Update berita lainnya di TribunGayo.com dan GoogleNews