Hadiri Wisuda, 'Kongol' Anak di Yogyakarta Tega Bentak Sang Ayah di Depan Umum, Malu Pilih Pulang

Seperti dilansir oleh TribunGayo.com pada Rabu (24/5/2023) dalam unggahan akun Tiktok @MoMo_Wikan .

Dalam keterangan video tersebut pria itu menceritakan kronologi bapak tersebut menangis.

Baca juga: Viral, 2 Anak di Semarang Kembali Bertemu Ibu Kandung Usai 14 Tahun Pisah, Dikira Sudah Meninggal

"Tadi sekitar jam 10.00 saya melintasi dari perempatan bugisan ke arah utara dan sesampainya di pasar Legi terlihat seorang bapak mendorong sepeda motornya.

Saya hampiri beliau dan ternyata bensinnya habis, saya tawarkan untuk saya step, beliau tidak mau karena beralasan uangnya tidak cukup untuk membeli bensin dan akan ke atm dulu.

Saya pun berpamitan lalu pergi mencarikan bensin eceran, setelah dapat saya pun kembali mencari beliau.

Alhamdulillah bertemu dan beliau sedang beristirahat di perempatan 40an duduk di atas motor sembari tertunduk menangis.

Pak ini bensinya, beliau kembali menolak karena uangnya tidak cukup untuk menganti.

Baca juga: Viral Haji Rasiman Habiskan Rp 1 M Bangun Jalan Desa Pakai Uang Sendiri, Ini Sosoknya

Lalu saya buka jok motornya dan kemudian saya isikan.

Kemudian saya tanya kenapa beliau menangis, beliau dari Kalimantan pulang ke Jogja bermaksud mendampingi anaknya wisuda sekolah.

Tapi karena anaknya sedang kangol (Kecewa-red) malah bapaknya dimarahi di depan guru-guru dan membanting HP-nya.

Kemudian beliaunya pergi bermaksud untuk pulang karena malu sama guru dan orang sekitar, tetapi dijalan kehabisan bensin," tulisnya di akun instagram @momodoang pada 20 Mei 2023.

Baca juga: Viral, Aksi Nyeleneh Seorang Emak-emak Pamer Pinggul Saat Ditagih Utang

Menurut penelusuran TribunGayo.com melalui akun Tiktoknya @momo_wikan kejadian ini terjadi di Yogyakarta.

Dilansir dari TribunSolo.com seorang pria yang berada dalam video tersebut sempat bertanya asal dari bapak itu.

Bapak tersebut berkata dari Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Sedayu. Ajeng nderekke wisuda (mau ngenterke wisuda). Tiyange nesu (orangnya marah).