Wisata Prasejarah dalam Puisi Beru Gayo di Tepi Danau Lut Tawar

Laporan Fikar W.Eda I Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM,TAKENGON - Dataran Tinggi Gayo memiliki wisata peasejarah, dengan ditemukanya jejak kehidupan zaman batu di Ceruk Mendale, tepi Danau Lut Tawar.

Jejak Gayo Prasejarah itu diungkap oleh para peneliti dari Balai Arkeologi Sumatera Utara diketuai Dr Ketut Wiradnyana, M.Si yang melakukan penelitian selama 10 tahun.

Ceruk Mendale berada di tepi Danaut Lut Tawar, danau kebanggaan masyarakat Gayo.

Danau ini salah satu destinasi wisata di sana.

Dengan adanya temuan arkeologis Ceruk Mendale, Ujung Karang, Loyang  Pukes, maka lengkaplah keberadaan Danau Lut Tawar sebagai destinasi wisata.

Pengunjung bukan hanya menikmati keindahan alam danau melainkan juga bisa mendengarkan kisah Gayo Prasejarah dengan mengunjungi loyang atau goa yang terdapat di sisi danau itu.

Baca juga: Sekda Sebut Masyarakat Aceh Dukung Pemilu Damai, Saat Dampingi Menko Polhukam dalam Diskusi

Seniman perempuan Gayo yang tergabung dalam Forum Beru Gayo merekam jejak prasejarah itu dalam bentuk puisi yang dihimpun dalam buku puisi "Subang."

Buku setebal 100 halaman ini seluruhnya ditulis oleh perempuan Gayo,  mengangkat tema khusus perempuan dan jejak Gayo Prasejarah.

Tema ini berkorelasi langsung dengan temuan arkeologis di Loyang Mendale, Loyang Ujung Karang, Loyang Pukes dan Loyang Muslimin dan loyang-loyang lain yang menyimpan jejak kehidupan Gayo di era prasejarah di tepi Danau Lut tawar.

Buku "Subang" ini adalah bagian dari sosialisasi temuan itu, meresponnya dalam karya sastra puisi.

Karenanya pantas diapresiasi penerbitan buku puisi "Subang" oleh Forum Beru Gayo dan The Gayo Institute pada 2021.(*)