Hidup Sehat Ala dr Zaidul Akbar

Sudah Tahu Adab Tidur ala Rasulullah ? dr Zaidul Akbar Ungkap Manfaat Bagi Kesehatan

Islam memberikan pedoman hidup kepada umatnya dengan sempurna termasuk adab tidur. Karena pola dan waktu tidur berdampak bagi kesehatan.

|
Editor: Jafaruddin
Bangkapos.com
Ahli kesehatan sekaligus pendakwah, dr Zaidul Akbar menggungkap adab tidur Rasulullah 

TRIBUNGAYO.COM – Islam memberikan pedoman hidup kepada umatnya dengan sempurna termasuk adab tidur.

Karena pola dan waktu tidur berdampak bagi kesehatan.

Ahli kesehatan sekaligus pendakwah, dr Zaidul Akbar menggungkap adab tidur Rasulullah.

Waktu tidur sangat penting agar kesehatan fisik dan mental agar senantiasa selalu terjaga.

Namun, sayangnya, aktivitas ini sering dikesampingkan karena berbagai alasan atau mungkin juga belum tahu.

Lantas, jam berapa waktu terbaik untuk tidur sesuai anjuran Rasulullah?

Baca juga: Hadirkah Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang Dipanggil Bareskrim Hari Ini?

Mengutip Serambinews.com, dr Zaidul Akbar mengungkap, sebagai seorang Islam sebaiknya panduan tidur mengikuti ala Rasulullah.

Menurut dr Zaidul Akbar yang juga sebagai penggagas kampanye Jurus Sehat Rasulullah (JSR) ini mengatakan, waktu tidur malam yang paling baik adalah setelah shalat Isya.

“Selain menjadi kebiasaan Nabi SAW, tidur malam setelah shalat Isya juga sangat baik untuk kesehatan dan sudah terbukti secara ilmiah,” ujar dr Zaidul Akbar.

Nabi Muhammad SAW selalu menjaga waktu tidur setelah Isya tidur.

Lalu malam nanti bangun.

“Ternyata barulah sains sekarang menunjukkan bahwa mulai dari Isya sampai jam 12, jam 1 mulai terjadi pick," kata dr Zaidul Akbar dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Bisikan.com, Senin (3/7/2023)

Baca juga: Santri dan Pemuda-Pemudi Barsela Gelar Pertemuan di Balai Arafah Labuhan Haji

Sambung dr Zaidul Akbar, pada pukul 1 dini hari, mulai terjadi growth hormon pada tubuh.

Growth hormon yang meningkat nantinya akan membakar lemak.

"Satu pick penaikan atau kenaikan satu hormon dikenal dengan growth hormon," sambung dr Zaidul Akbar.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved