Wisata Aceh Tengah, Jelajahi Rumah Peradaban Gayo 'Umah Pitu Ruang' Unik dan Sarat Nilai Budaya

Kerawang Gayo memiliki banyak motif dan ditempatkan sesuai dengan medianya masing-masing.

Ada motif untuk kain, anyaman, logam, tanah liat, dan kayu.

Baca juga: Tafsir "Emun" dalam Motif Kerawang Gayo, Bersama Muhammad Ridwan 

Tahukah Anda, bahwa salah satu motif Kerawang Gayo adalah “nege” atau naga. Motif ini diletakkan pada kayu.

Budayawan Gayo yang membangun Rumah Peradaban Gayoquine, H Ramdhanu Martis meletakkan motif “nege” itu pada daun pintu utama.

“Saya memperoleh informasi ini dari  buku diskripsi motif Gayo yang sangat tebal.

Di sana tertera motif naga yang dicungkil pada kayu dan diletakkan pada daun pintu,” kata Ramadhanu Martis.

Ia membangun Rumah Peradaban Gayoquine di Bebuli, Pante Gading Mendale, Kecamatan Kebayakan.

Lokasinya tidak jauh dari Loyang Peteri Pukes.

Bentuk “nege” dalam motif kerawang Gayo untuk kayu itu dengan tubuh yang besar.

Ramdhanu Martis belum memperoleh keterangan lebih komprehensif tentang keberadaan “nege” dalam motif ukit Kerawang Gayo itu.

"Pasti ada alasan kenapa ada nege di Gayo," katanya.

“Ini satu kajian menarik, bahwa di Gayo terdapat motif naga terbang, seperti yang banyak kita dengar dalam cerita-cerita dongeng dunia,” kata Ramdhanu Martis.

Selain motif “neger terbang” motif Kerawang Gayo yang terdapat pada kayu  

kayu  juga ada  “emun berangkat, pucuk ni tuwis, ulen-ulen, mutik, puter tali, bunge ulen-ulen, bunge ni terpuk, bunge ni pertik, bunge lao, bunge kemang, bur/baur,  bintang ulan, iken,” dan “mata ni itik.”