AC Milan Akan Melepaskan Divock Origi dan Mattia Caldara: Menyingkap Definisi Magabut

AC Milan Akan Melepaskan Divock Origi dan Mattia Caldara: Menyingkap Definisi Magabut

TRIBUNGAYO.COM - AC Milan siap mengungkapkan sisi sesungguhnya dari "magabut" atau makan gaji buta melalui keputusan untuk melepaskan Divock Origi dan Mattia Caldara.

Dalam bursa transfer pemain musim panas ini, nama Divock Origi dan Mattia Caldara terdaftar sebagai calon yang akan dilepaskan oleh AC Milan, dengan jendela transfer yang akan ditutup pada 1 September mendatang.

Namun, klub berjuluk Rossoneri ini sudah mempersiapkan beberapa skenario apabila pemain-pemain yang dimaksud tidak menarik minat dari klub lain.

Fode Ballo Toure dan Alexis Saelemaekers juga tergolong dalam daftar ini, menunjukkan langkah tegas manajemen AC Milan.

Berdasarkan informasi terbaru, Ballo Toure akan melanjutkan karirnya di Bundesliga Jerman dengan bergabung bersama Werder Bremen.

Di sisi lain, Alexis Saelemaekers sedang menjalani tes dan pemeriksaan di salah satu klub Liga Italia, Bologna.

Baca juga: AC Milan Raih Kemenangan Manis 2-0 atas Bologna di Liga Italia 2023/2024

Sementara itu, Divock Origi dan Mattia Caldara menghadapi tantangan dalam mencari pelamar. Mattia Caldara sepertinya belum menarik minat dari klub lain, berbeda dengan Divock Origi.

Pemain asal Belgia tersebut nampaknya tertarik untuk melanjutkan kariernya di klub lain, dengan syarat tidak mengalami pemotongan gaji.

Udinese muncul sebagai klub yang paling berminat untuk merekrut mantan pemain Liverpool ini.

Meski demikian, rencana Udinese menyertakan pemangkasan gaji Origi dari level yang saat ini ia terima selama bermain untuk AC Milan.

Saat ini, Divock Origi merupakan salah satu pemain dengan gaji tertinggi di AC Milan, mencapai 4 juta Euro (sekitar Rp74 miliar).

Keputusan klub untuk melepaskan Origi dan Caldara menggambarkan sikap tegas dalam menjaga efisiensi tim serta merespons situasi finansial yang ada.

Dengan langkah ini, AC Milan berharap dapat menjaga stabilitas dan keseimbangan dalam komposisi tim, sambil tetap mengutamakan keberlanjutan finansial klub.

Kedua pemain akan segera menemukan arah baru dalam karier sepak bola mereka, sementara AC Milan tetap fokus pada persiapan menghadapi kompetisi yang akan datang.