Kisah Pilu Remaja Malaysia
Wasiat Sang Ayah Kepada Abdul Rahman yang Kehilangan 6 Anggota Keluarga dalam Tragedi Kecelakaan
Di tengah kepedihan yang mendalam, Abdul Rahman mengenang pesan terakhir yang ditinggalkan oleh ayahnya.
Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Budi Fatria
TRIBUNGAYO.COM - Dalam peristiwa tragis yang tak terduga, Abdul Rahman Amir Ruddin harus menghadapi kehilangan yang tak terlupakan dalam hidupnya.
Ia kehilangan enam anggota keluarganya dalam kecelakaan maut yang terjadi saat mereka sedang dalam perjalanan menuju Maahad Tahfiz al-Quran al-Muhammadi di Kundang Ulu, Bukit Gambir.
Di tengah kepedihan yang mendalam, Abdul Rahman mengenang pesan terakhir yang ditinggalkan oleh ayahnya.
Sebelum tragedi tersebut terjadi, ayah Abdul Rahman, yang akrab dipanggil 'Abi', memberikan pesan yang sangat berarti.
Abi menasihati putra sulungnya agar selalu bersedekah, karena menurutnya, sedekah adalah kunci keberkahan.
Pesan ini selalu tergiang dalam pikiran Abdul Rahman dan menjadi nasehat terakhir yang diberikan oleh sang ayah, sebelum kepergiannya.
Namun, kehidupan seringkali tak terduga, dan tragedi yang menimpa keluarganya adalah sesuatu yang tak pernah terbayangkan oleh Abdul Rahman.
Mereka bahkan baru saja bertemu sebelum keluarga tersebut memulai perjalanan tragisnya.
“Kami baru saja bertatap muka sebelum mereka berangkat, tapi saya kehilangan anggota keluarga sekaligus. Tidak pernah terlintas dalam pikiran saya bahwa saya akan menjadi yatim piatu dalam semalam,” kata Abdur Rahman Amir Ruddin yang dikutip dari SerambiNews.com pada Selasa (5/9/2023).
Pada hari kecelakaan tragis itu, Abdul Rahman tidak ikut dalam rombongan keluarganya.
Ayahnya (Abi) bersama dengan ibu dan keempat adik-adiknya, sedang dalam perjalanan menuju Maahad Tahfiz al-Quran al-Muhammadi di Kundang Ulu.
Mereka mengantarkan ibunya yang mengajar di Sekolah Agama Kemedak di Segamat.
Sementara itu, Abi juga memberangkatkan tiga saudara kandung Abdul Rahman, yaitu Fatimatulzahrah (17 tahun), Seri Khadijah Aqilah (13 tahun), dan Rufaidatul Asyariyah (10 tahun), ke Maahad Tahfiz tersebut.
Pada hari kejadian, Abdul Rahman memiliki urusan lain sehingga tidak dapat bergabung dalam perjalanan tersebut.
Baca juga: Kisah Pilu Remaja Kehilangan 6 Anggota Keluarga dalam Tragedi Kecelakaan: Ayah dan Ibu Serta Adik
Namun, tak lama kemudian, Abdul Rahman menerima telepon yang mengubah seluruh hidupnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.