MotoGP
Teknologi Canggih Kecerdasan Buatan Bantu Persiapan Tim Balap MotoGP Sirkuit Buddh India 2023
Dengan bantuan AI, tim balap dapat mengumpulkan data dan analisis dari sirkuit serta kondisi cuaca secara real-time.
"Kami punya teknisi yang melakukan perhitungan, simulasi. Berkat mereka, kami menyelesaikan rasio gigi dan menebak beberapa setelan," ucap Tardozzi, dilansir dari GPOne.com.
"Persiapan lomba dari markas kami itu sangat penting, lalu saat berada di sirkuit kami tinggal menyelesaikan semua detail-detail kecil."
"Bagaimanapun, saya tidak mengira kami akan benar-benar memulai dari kondisi 'hampir tepat', tetapi kami akan mengetahuinya pada hari Jumat."
Baca juga: Francesco Bagnaia Soroti Marc Marquez Kian Melorot di MotoGP 2023
Seperti dikutip dari Motorsport Magazine, Ducati telah melakukan investasi besar dengan teknologi komputasi dalam beberapa tahun terakhir.
Memang, Ducati belum sampai ke level Formula 1 di mana tim-tim papan atas dapat mensimulasi ratusan ribu lap dengan berbagai skenario menggunakan realitas virtual jelang balapan.
Selain faktor bujet, pergerakan badan pembalap yang jauh lebih dinamis di balap motor daripada balap mobil memperumit proses pemodelan.
Namun, fokus Ducati terhadap sektor analisis data bisa terlihat dari bagaimana mereka menjadi pabrikan dengan jumlah pembalap paling banyak di MotoGP yaitu delapan.
Dalam artikel di Lenovo, sponsor teknis Ducati, bahkan disebutkan setidaknya ada 60 sensor yang terpasang di setiap motor Ducati Desmosedici.
Sensor-sensor ini mengukur secara langsung variabel-variabel seperti rotasi ban, kecepatan, grip, akselerasi, hingga sudut kemiringan.
Koleksi data besar ini akhirnya tak hanya membantu Ducati mendapatkan hasil yang lebih akurat tetapi juga membantu pembalap mereka dalam mengembangkan diri.
Setiap pembalap Ducati bisa mengintip data pembalap-pembalap sepabrikan untuk mengetahui bagaimana mereka harus melewati setiap sektor di lintasan.
Baca juga: Teka-Teki Masa Depan Marc Marquez di Garasi Ducati: Peluang Besar di MotoGP 2024?
Ciabatti melanjutkan bahwa teknisi-teknisi di Borgo Panigale, markas Ducati, juga menganalisis banyak informasi tentang Sirkuit Buddh seperti panjang lurusan dan radius tikungan.
"Ini memungkinkan mereka untuk memulai menyetel motornya tanpa sekali pun tampil secara langsung di sirkuitnya," ucap Ciabatti memaparkan.
"Sebelumnya, dan saya berbicara tentang bertahun-tahun yang lalu, situasinya sangat berbeda."
"Kami tiba di sirkuit dan melihat untuk pertama kali, lalu orang-orang lama yang membandingkan tikungan-tikungannya dengan yang mereka kenal dan membuat setelannya."
| Jorge Martin Absen di MotoGP Portugal 2025, Fokus Lanjut Pemulihan Cedera |
|
|---|
| Kondisi Terbaru Noah Dettwiler Usai Kecelakaan Horor di Moto3 Malaysia 2025, Jalani Beberapa Operasi |
|
|---|
| Jadwal MotoGP Portugal 2025: Momentum Pecco Bagnaia untuk Bangkit Usai Gagal di Malaysia |
|
|---|
| VR46 Siapkan Langkah Besar Datangkan Pedro Acosta ke MotoGP 2027, Ini Alasannya |
|
|---|
| Pecco Bagnaia Raih Kemenangan Manis di Sprint Race MotoGP Malaysia 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/Tim-balap-dapat-mengumpulkan-data.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.