MotoGP

Teknologi Canggih Kecerdasan Buatan Bantu Persiapan Tim Balap MotoGP Sirkuit Buddh India 2023

Dengan bantuan AI, tim balap dapat mengumpulkan data dan analisis dari sirkuit serta kondisi cuaca secara real-time.

Editor: Malikul Saleh
MOTOGP.COM
Dengan bantuan AI, tim balap dapat mengumpulkan data dan analisis dari sirkuit serta kondisi cuaca secara real-time. 

Teknologi Canggih Kecerdasan Buatan Bantu Persiapan Tim Balap MotoGP di Sirkuit Buddh India 2023

TRIBUNGAYO.COM - Pembalap dan tim balap MotoGP siap menghadapi tantangan besar saat seri balap ke-13 MotoGP India berlangsung di Sirkuit Buddh, Uttar Pradesh, India, pada tanggal 22-24 September 2023.

Sirkuit ini menjadi tuan rumah balapan MotoGP untuk pertama kalinya sejak resmi dibuka pada tahun 2011, saat juga digelar balapan bergengsi Formula 1.

Meskipun proses homologasi yang menentukan kelayakan sirkuit baru selesai pada Kamis (21/9/2023), tim balap tetap siap menghadapi segala kemungkinan.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah kurangnya waktu untuk tes sirkuit.

Meskipun pembalap dan kru tidak memiliki kesempatan untuk mencoba lintasan secara langsung sebelum balapan, mereka tidak terlalu khawatir berkat bantuan teknologi canggih.

Teknologi kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin membantu tim balap mendapatkan berbagai petunjuk tentang setelan yang harus digunakan pada motor mereka.

Baca juga: Fabio Quartararo Tak Terlalu Optimis di Seri MotoGP India 2023, Kenapa?

Dengan bantuan AI, tim balap dapat mengumpulkan data dan analisis dari sirkuit serta kondisi cuaca secara real-time.

Hal ini memungkinkan mereka untuk mengadaptasi strategi balap dan mengatur motor sesuai keadaan sirkuit tanpa harus mencoba secara langsung.

Teknologi ini telah membantu meningkatkan efisiensi persiapan tim balap MotoGP di Sirkuit Buddh India.

Meskipun ada beberapa tanda tanya menjelang balapan, termasuk kelayakan sirkuit yang baru saja selesai diuji, tim balap MotoGP tetap optimistis.

Mereka percaya bahwa teknologi canggih dan kecerdasan buatan adalah sekutu kuat dalam menghadapi tantangan dan memberikan performa terbaik di lintasan.

Dengan semangat persaingan yang tinggi, para pembalap siap memberikan pertunjukan spektakuler di MotoGP India 2023, menunjukkan bahwa inovasi teknologi adalah bagian penting dari dunia balap motor modern.

Ducati adalah salah satu yang memanfaatkannya.

Manajer Tim, Davide Tardozzi, mengungkapkan bahwa timnya sudah mengantongi setelan dasar untuk balapan akhir pekan ini.

"Kami punya teknisi yang melakukan perhitungan, simulasi. Berkat mereka, kami menyelesaikan rasio gigi dan menebak beberapa setelan," ucap Tardozzi, dilansir dari GPOne.com.

"Persiapan lomba dari markas kami itu sangat penting, lalu saat berada di sirkuit kami tinggal menyelesaikan semua detail-detail kecil."

"Bagaimanapun, saya tidak mengira kami akan benar-benar memulai dari kondisi 'hampir tepat', tetapi kami akan mengetahuinya pada hari Jumat."

Baca juga: Francesco Bagnaia Soroti Marc Marquez Kian Melorot di MotoGP 2023

Seperti dikutip dari Motorsport Magazine, Ducati telah melakukan investasi besar dengan teknologi komputasi dalam beberapa tahun terakhir.

Memang, Ducati belum sampai ke level Formula 1 di mana tim-tim papan atas dapat mensimulasi ratusan ribu lap dengan berbagai skenario menggunakan realitas virtual jelang balapan.

Selain faktor bujet, pergerakan badan pembalap yang jauh lebih dinamis di balap motor daripada balap mobil memperumit proses pemodelan.

Namun, fokus Ducati terhadap sektor analisis data bisa terlihat dari bagaimana mereka menjadi pabrikan dengan jumlah pembalap paling banyak di MotoGP yaitu delapan.

Dalam artikel di Lenovo, sponsor teknis Ducati, bahkan disebutkan setidaknya ada 60 sensor yang terpasang di setiap motor Ducati Desmosedici.

Sensor-sensor ini mengukur secara langsung variabel-variabel seperti rotasi ban, kecepatan, grip, akselerasi, hingga sudut kemiringan.

Koleksi data besar ini akhirnya tak hanya membantu Ducati mendapatkan hasil yang lebih akurat tetapi juga membantu pembalap mereka dalam mengembangkan diri.

Setiap pembalap Ducati bisa mengintip data pembalap-pembalap sepabrikan untuk mengetahui bagaimana mereka harus melewati setiap sektor di lintasan.

Baca juga: Teka-Teki Masa Depan Marc Marquez di Garasi Ducati: Peluang Besar di MotoGP 2024?

Ciabatti melanjutkan bahwa teknisi-teknisi di Borgo Panigale, markas Ducati, juga menganalisis banyak informasi tentang Sirkuit Buddh seperti panjang lurusan dan radius tikungan.

"Ini memungkinkan mereka untuk memulai menyetel motornya tanpa sekali pun tampil secara langsung di sirkuitnya," ucap Ciabatti memaparkan.

"Sebelumnya, dan saya berbicara tentang bertahun-tahun yang lalu, situasinya sangat berbeda."

"Kami tiba di sirkuit dan melihat untuk pertama kali, lalu orang-orang lama yang membandingkan tikungan-tikungannya dengan yang mereka kenal dan membuat setelannya."

"Meski begitu, mereka tidak benar-benar keliru dengannya," imbuhnya sambil tertawa.

Menemukan setelan motor lebih cepat makin krusial bagi Ducati karena pembalap andalan mereka yaitu Francesco Bagnaia baru saja mengalami cedera.

Bagnaia harus melawan rasa sakit dengan kakinya yang sempat terlindas di Catalunya untuk finis ketiga dalam sprint dan balapan MotoGP San Marino, dua pekan yang lalu.

Untungnya, Tardozzi membeberkan bahwa kondisi Bagnaia sudah jauh membaik.

Baca juga: Persiapan MotoGP Indonesia 2023: PT MGPA Nusantara Jaya Mulai Matangkan Lintasan di Mandalika

"Kami telah berbicara dan saya pikir dia akan baik-baik saja, dia tidak akan mengalami masalah besar saat berlomba," tukas sosok yang dikenal karena selebrasi yang meledak-ledak ini. (*)

Artikel ini telah tayang di BolaSport.com

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved