Berita Aceh Tenggara

Pj Bupati Aceh Tenggara Diminta Evaluasi Pengelolaan Pasar Lawe Sigala-gala yang Semrawut dan Macet

Namun, karena tak mampu ditertibkan, pedagang musiman yang berjualan di bahu jalan Nasional itu menimbulkan kemacetan arus lalulintas.

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Mawaddatul Husna
TRIBUNGAYO.COM/ASNAWI LUWI
Kondisi Pasar Lawe Sigala-gala Kabupaten Aceh Tenggara semrawut dan jadi langganan kemacetan arus lalu lintas, Sabtu (30/9/2023). 

Pj Bupati Aceh Tenggara Diminta Evaluasi Pengelolaan Pasar Lawe Sigala-gala yang Semrawut dan Macet

Laporan Asnawi Luwi | Aceh Tenggara

TRIBUNGAYO.COM, KUTACANE - Pasar Lawe Sigala-gala Kabupaten Aceh Tenggara semakin semrawut dan sering macet.

Lapak pedagang dan parkir berantakan sehingga menimbulkan kemacetan arus lalulintas setiap hari Rabu dan Sabtu.

Padahal, lapak untuk pedagang di komplek Pasar cukup banyak yang masih kosong.

Namun, karena tak mampu ditertibkan, pedagang musiman yang berjualan di bahu jalan Nasional itu menimbulkan kemacetan arus lalulintas.

Baca juga: Jalan Muara Situlen- Gelombang di Aceh Tenggara Bertaburan Lubang, GeRAK Minta Kejati Awasi

Pengamat Kebijakan Publik, Aceh Dr Nasrulzaman, Minggu (1/10/2023) mengatakan, untuk pasar Lawe Sigala-gala cukup padat.

Hanya saja perlu ada ketegasan dari pihak pengelola Pasar untuk bekerja dalam menentukan lokasi lapak berjualan kepada para pedagang untuk setiap Sabtu dan Rabu. 

Lapak di Pasar Lawe Sigala-gala cukup banyak yang kosong, apalagi pada sisi kiri jembatan dari arah Medan menuju Kutacane masih terlihat cukup lapang.

Baca juga: Kisah Ummi 15 Tahun Berjualan Kue dan Sarapan Pagi di Aceh Tenggara

Jadi, hanya perlu keseriusan saja untuk menertibkan pedagang tersebut.

"Kalau tak mampu mengatur pedagang, sebaiknya pengelola Pasar Lawe Sigala-gala dievaluasi Pj Bupati Aceh Tenggara Drs Syakir MSi," pinta Dr Nasrulzaman.

Menurut dia, saat ini bahu jalan yang dijadikan lapak berjualan di Pasar Lawe Sigala-gala itu sebenarnya adalah areal parkir kendaraan roda dua, tiga dan empat.

Jadi, solusinya di areal itu tetap menjadi lahan parkir yang dikelola pihak Dinas Perhubungan (Dishub) dan tak boleh pedagang berjualan lagi di jalan raya.

Baca juga: Jelang Pemilu dan Pilkada 2024, LIRA Minta Mendagri Perpanjang Jabatan Pj Bupati Aceh Tenggara 

Ini penting ditertibkan agar tidak ada timbul kecemburuan di kalangan pedagang.

Makanya, seluruh pedagang yang berada di lapak parkir yang selama ini dijadikan tempat berjualan harus direlokasi ke dalam komplek pasar yang menjadi wewenang pihak Disperindagnaker Kabupaten Aceh Tenggara.

Halaman
12
Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved