Wabah Kutu Busuk
Jelang Olimpiade Paris 2024, Prancis Diserang Wabah Kutu Busuk: Ngerinya Warga Buang Kasur ke Jalan
Prancis saat ini dihadapkan pada situasi yang mengkhawatirkan seiring dengan mendekatnya pagelaran Olimpiade Paris 2024. Negara ini mengalami wabah...
Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Budi Fatria
Jelang Olimpiade Paris 2024, Prancis Diserang Wabah Kutu Busuk: Ngerinya Warga Buang Kasur ke Jalan
TRIBUNGAYO.COM - Prancis saat ini sedang dihadapkan pada situasi yang mengkhawatirkan seiring dengan mendekatnya pagelaran Olimpiade Paris 2024.
Negara ini mengalami wabah kutu busuk yang meresahkan, yang telah memaksa sejumlah keluarga di Marseille untuk membuang kasur-kasur yang telah terinfeksi kutu busuk ke jalan-jalan kota.
Wabah serangga penyedot darah yang mempengaruhi kesehatan masyarakat dan mengganggu aktivitas sehari-hari ini semakin memburuk dan meresahkan, bahkan menyebabkan penutupan beberapa sekolah di Prancis.
Rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan sejumlah warga yang berjalan melewati tumpukan kasur yang dibuang begitu saja di salah satu jalan di Marseille yang merupakan kota terbesar kedua di Prancis.
Kasur-kasur tersebut penuh dengan kutu busuk yang menjadi sumber utama masalah ini.
Tidak hanya itu, berbagai barang rumah tangga lainnya juga ditempatkan di jalanan dan menumpuk di sekitar bangunan-bangunan di kota tersebut.
Baca juga: Paris Diserang Wabah Kutu Busuk Hewan "Penghisap Darah" Kini jadi Ancaman Serius bagi Inggris
Penduduk setempat bahkan mencoba memberikan peringatan kepada orang lain dengan menempelkan plakat bertuliskan "kutu busuk" pada kasur-kasur yang telah dibuang, agar orang lain tidak mengambilnya.
Tindakan ini mencerminkan tingkat frustrasi dan kekhawatiran yang dirasakan oleh warga Marseille dalam menghadapi wabah kutu busuk yang semakin meluas.
Krisis ini telah menjadi masalah serius bagi Prancis, terutama karena negara ini bersiap-siap menjadi tuan rumah bagi sejumlah kompentensi.
Selain Olimpiade Paris 2024, Prancis dalam waktu dekat menjadi tuan rumah Piala Dunia Rugbi akhir pekan ini.
Hal ini akan menarik ribuan penggemar rugbi dari Inggris dan Irlandia ke Marseille dan Paris.
Keberadaan kutu busuk di berbagai wilayah Prancis, terutama di Marseille, telah menciptakan ketidaknyamanan bagi wisatawan dan penduduk setempat.
Menghadapi pengingkatan wabah kutu busuk ini, pejabat pemerintah Prancis mengadakan pertemuan darurat pada hari Jumat untuk mencari solusi dalam mengatasi krisis yang telah menjadi topik perbincangan di seluruh negara, tidak hanya di kalangan masyarakat Prancis, tetapi juga di media sosial.
Berbagai postingan viral terkait kutu busuk telah memicu keprihatinan dan kekhawatiran publik.
Para ahli pengendalian hama yang ditugaskan untuk mengatasi wabah ini masih kesulitan untuk menemukan solusi yang efektif.
Kutu busuk merupakan hama yang sulit diatasi dan memerlukan pendekatan yang cermat untuk mengendalikannya.
Sejumlah upaya telah dilakukan, namun hama ini terus menyebar dengan cepat.
Selain penduduk lokal, para penumpang kereta api, pembuat film, dan influencer asal Amerika Serikat yang berada di Paris untuk menghadiri Fashion Week juga melaporkan telah melihat serangga tersebut atau bahkan digigit oleh serangga kutu busuk.
Kejadian ini semakin memperumit situasi dan menunjukkan bahwa wabah kutu busuk telah meresahkan sejumlah pihak yang berkunjung ke Prancis.
Wabah kutu busuk yang saat ini mengancam Prancis telah menjadi fokus perhatian nasional dan internasional.
Selama beberapa bulan terakhir, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, termasuk penyemprotan insektisida, pembersihan intensif, dan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara menghindari kutu busuk.
Namun, belum ada tanda-tanda konkret bahwa situasi ini akan membaik dalam waktu dekat.
Sementara Prancis bersiap menyelenggarakan Olimpiade Paris 2024, wabah kutu busuk menjadi tantangan ekstra yang harus dihadapi oleh negara ini.
Kebersihan lingkungan dan perlindungan kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama bagi pemerintah Prancis dalam mengatasi wabah ini.
Melansir dari Tribunnewsmaker.com pada Rabu (11/10/2023) Anggota parlemen sayap kiri Mathilde Panot membawa botol yang menurutnya berisi kutu busuk ke parlemen.
Dia mengatakan kepada Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne bahwa kutu busuk ada di mana-mana dan dia mengecam pemerintah karena tidak bertindak.
"Nyonya Perdana Menteri, serangga-serangga kecil ini menyebarkan keputusasaan di negara kita.
Apakah kita perlu menunggu Matignon (kantor PM) dipenuhi sebelum Anda bertindak," kata Panot.
Anjing pelacak yang memeriksa kereta api Prancis dan metro Paris untuk mencari kutu busuk, sejauh ini tidak menemukan satu pun kutu busuk di angkutan umum.
Perusahaan transportasi menyusun rencana pemantauan dan disinfeksi.
Selusin kasus di kereta api terbukti tidak berdasar, begitu pula video viral di media sosial tentang makhluk kecil yang diduga bersembunyi di kursi penumpang kereta.
Badan Nasional Keamanan Pangan, Lingkungan dan Tempat Kerja (ANSES) mengatakan kehadiran kutu busuk bukan berarti kebersihan yang buruk.
Kutu busuk telah berhasil mengembangkan resistensi terhadap insektisida lain yang lebih ringan, kata para ilmuwan.
Peningkatan jumlah kutu busuk terbaru di Paris sebagian disebabkan oleh kebangkitan pariwisata pasca pandemi global COVID-19 .
Kutu busuk sering kali dibawa dalam pakaian dan bagasi.
Tips untuk wisatawan untuk memeriksa tempat tidur, kursi taksi dan metro untuk mencari tanda-tanda serangan hama, termasuk bintik-bintik kecil berwarna karat di seprai.
Bagasi harus diperiksa dengan cermat saat dikemas ulang dan setelah kembali ke rumah.
Rumah harus dibersihkan semua barang yang berantakan agar kutu busuk lebih mudah ditemukan.
Mereka juga harus sering mencuci dan mengeringkan sprei dan pada suhu terpanas yang diperbolehkan untuk kain tersebut.
(TribunGayo.com/Cut Eva Magfirah)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/Jelang-Olimpiade-Paris-2024-Prancis-Hadapi-Wabah-Kutu-Busuk-Warga-Buang-Kasur-ke-Jalan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.