Ketua Yayasan Harap Masalah Kampus UGP Takengon Segera 'Colling Down'

Ketua Yayasan Harap Masalah Kampus UGP Takengon Segera 'Colling Down'

Laporan Romadani | Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Ketua Pembina Yayasan Universitas Gajah Putih (UGP), Drs H Mustafa Ali mengungkapkan harapannya agar permasalahan yang tengah melanda Kampus UGP Takengon segera dapat tenang dan mereda. 

Pernyataan ini dikeluarkan menyusul serangkaian demonstrasi dan ketegangan yang terjadi di kampus tersebut sehingga terpaksa harus memberhentikan Rektor dan dua wakilnya sekaligus. 

Menurut Mustafa Ali Yayasan sangat prihatin dengan situasi saat ini dan berkomitmen untuk menyelesaikan konflik tersebut dengan bijaksana agar semua pihak dapat berpikir dingin atau Cooling Down. 

"Kami berharap semua pihak dapat meredakan emosi, berdialog secara hati dingin dan mencari solusi terbaik untuk kepentingan bersama, yaitu pendidikan dan kemajuan Kampus," ujar Mustafa Ali kepada TribunGayo.com, Selasa (17/10/2023).

Selain pemecatan Rektor dan dua wakilnya, sejumlah tenaga kependidikan juga menuntut gaji merek yang belum dibayarkan selama sembilan bulan. 

Oleh sebab itu, Mustafa Ali meminta kepada semua pihak untuk duduk bersama berpikir dengan kepala dingin guna mencari solusi yang terbaik. 

"Forum dosen, mahasiswa dan semua pihak untuk duduk bersama dengan kepala dingin untuk pendidikan di Tanah Gayo," ujarnya. 

Pihak Yayasan juga mengajak semua pihak untuk duduk bersama dan memanggil pakar-pakar atau ahli untuk mencari jalan terbaik agar kampus tersebut dapat berjalan normal kembali. 

"Saya minta semua Cooling Down, jangan pakai emosi agar kampus ini tetap dibuka untuk generasi Gayo," tutupnya.

Gaji yang Tertunda 9 Bulan akan Dibayar Bertahap

Gaji tenaga kependidikan di Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon, yang tertunda selama sembilan bulan akan dibayar secara bertahap oleh pihak yayasan kampus setempat.

Hal itu ditandai dengan adanya surat pernyataan dari Ketua Pembina Yayasan UGP, Mustafa Ali setelah adanya audiensi dengan puluhan tenaga kependidikan pada, Senin (16/10/2023), kemarin.

Dalam surat pernyataan tersebut menerangkan dua poin penting diantaranya bahwa gaji tenaga kependidikan yang tertunda sembilan bulan akan dibayarkan secara bertahap.