Berita Nasional
Karya Sastrawan Jerman Franz Kafka Diterjemahkan dalam Bahasa Gayo oleh Salman Yoga
Ketiga cerpen tersebut berjudul “Vor dem Gesetz” (Di Depan Hukum), “Der Kübelreiter” (Sang Penunggang Ember) dan “Eine Kreuzung” (Sebuah Persilangan).
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Khalidin Umar Barat
Laporan Fikar W.Eda I Jakarta
TRIBUNGAYO.COM, JAKARTA - Penyair Gayo Dr Salman Yoga.S, MA terjemahkan tiga cerita pendek (cerpen) karya sastarawan terkenal negara Jerman Franz Kafka ke dalam bahasa Gayo.
Ketiga cerpen tersebut berjudul “Vor dem Gesetz” (Di Depan Hukum), “Der Kübelreiter” (Sang Penunggang Ember) dan “Eine Kreuzung” (Sebuah Persilangan).
Penggagas penerjemahan karya bahasa internasional kedalam bahasa Gayo dan bahasa daerah lainnyab di Indonesia, Sigit Susanto menjelaskan, program ini adalah sebuah upaya dalam mengapresiasi sekaligus mengenal karya-karya sastrawan besar antarnegara dalam pergaulan karya sastra dunia.
“Program ini adalah sebuah upaya mengenal, mengapresiasi serta sekaligus mengenal karya-karya sastrawan besar dunia dengan pendekatan bahasa ibu," kata Sigit yang juga penggemar dan peneliti karya-karya sastrawan Jerman Franz Kafka.
Selanjutnya dijelaskan meski belum dapat memberi honor kepada para penerjemah, tetapi akan dikirimi 10 eksemplar buku, selebihnya akan disumbangkan ke perpustakaan dan dijual secara luas.
Diantara penerjemah dan bahasa daerah yang akan dialih bahasakan adalah; Bahasa Gayo Provinsi Aceh penerjemah Salman Yoga S, Bahasa Jawa - Ki Sugito, Bahasa Sunda - Eddi Koben, Bahasa Bali - I Putu Supartika, Bahasa Sasak Lombok - Ahmad Sugeng, dan Bahasa Melayu Ambon - Jean Marlon.
Bahasa daerah dan penerjemah lainnya adalah Bahasa Papua Suku Mee - Nomensen Douw, Bahasa Sumbawa - Dedy Ahmad Hermansyah, Bahasa Batak - Tansiswo Siagian, Bahasa Lampung - Zulkarnain/Udo Z. Karzi, Bahasa Minang - Indrian Koto, Bahasa Dayak Banjaduq – Kristian dan Bahasa Madura - Rizaldi Nugroho P.
Salman Yoga sangat mengapresiasi dimasukkan bahasa Gayo dalam program penerjemahan karya sastra dunia tersebut. "Ini salah satu cara memperkenalkan bahasa Gayo ke forum internasional," kata Salman Yoga.(*)
Baca juga: Penyair Dr Salman Yoga Pelopori Pemakaian Dasi Motif Kerawang Gayo
Baca juga: TIR Sampaikan Kisah Perjalanan Rasulullah dalam Bentuk Sastra Lisan Saer Gayo
Baca juga: Ada Apa Saja di PKA-8? Ini Penjelasan Almuniza Kadisbudpar Aceh
Penyair dan Deklamator Indonesia Rayakan Hari Didong di PDS HB Jassin TIM Jakarta |
![]() |
---|
Lima Rekomendasi Penting Lahir dari Rakernas Evaluasi Haji 2025 |
![]() |
---|
Perahu Cadik Papua, Koleksi Unik dari Suku Demta Hadir di Museum Kebaharian |
![]() |
---|
Merayakan HAN 2025, "Membaca Museum" Bersama Anak-anak Matahari di Jakarta |
![]() |
---|
Peusijuek Warkop Lampoh di Kemang, Tersedia Kopi dan Hidangan Khas Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.