Pelukan Terakhir Mahasiswi Unair ke Adik

Kisah Pilu, Pelukan Terakhir Mahasiswi Unair ke Adiknya sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Mobil

Diketahui, terkait kasus penemuan jenazah mahasiswi Unair itu, polisi sudah memeriksa sebanyak enam orang saksi.

|
Editor: Budi Fatria
dok Tribunds.com
Ayah tiri dan Mahasiswi Unair yang ditemukan tak bernyawa di dalam Mobil di kawasan Tambak Oso, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada, Minggu (5/11/2023), lalu. 

"Cita-citanya memang pingin jadi dokter hewan yang sukses," jelasnya.

Gunawan juga menyarankan kalau menjadi dokter hewan saja penghasilannya hanya pas -pasan.

Sehingga disarankan ke industri seperti membuat makanan ternak dan kandang hewan.

Isi Surat Wasiat

Surat pertama

Dear Mama

Terima kasih selama ini telah melindungiku. Tetapi sekarang perlindunganmu terasa sia-sia. Aku tak pernah membuat keputusanku sendiri dalam hidup ini. Sekarang inilah bagaimana aku menunjukkan kebebasanku.

Aku memilih apa yang aku pilih dalam hidup ini. Aku tak melihat masa depan untukku. Aku tahu bagaimana kau mencintaiku. Ini bukan salahmu. Aku tidak menyalahkanmu. Maaf aku tak bisa mencintaimu kembali. Maaf aku tak dapat melindungimu.

Dear saudara laki-laki dan perempuanku

Aku berharap kalian tak berakhir seperti aku. Kalian mungkin melihat aku sebagai anak yang cerdas. Aku nggak secerdas itu. Aku adalah seorang yang bodoh yang tak pernah melihat dunia sebenarnya.

Aku telah buta selama ini dan telah memberi kalian semua harapan palsu. Dunia ini kejam. Ingat itu. Aku mencintai kalian. Tapi aku tak bisa melakukannya lagi sejak aku berhenti berharap. Sudah terlambat sekarang.

Jika seluruh dunia mempertanyakan, aku tak melihat ada harapan. Aku ingin bertahan di sana.

Surat kedua

Dear paman

Terima kasih telah membukakan mataku untuk melihat dunia yang kejam ini. Tetapi bocah bodoh dan rapuh yang kamu cintai ini tak bisa berkawan dengan kenyataan. Aku memilih kabur. Maaf aku pengecut. Aku tak cerdas aku tak bijaksana. Kamu melihatku salah. Aku melihat tak ada masa depan dan juga kesuksesan.

Dear sahabat

Kalian begitu kuat dan berani. Aku berharap bisa seperti kalian. Tapi kalian tahu, aku lemah. Tak punya motivasi. Aku berharap kalian bahagia selamanya. Aku tahu kalian bisa. Maafkan aku. Aku sayang kalian.

Bila setiap orang pernah menjumpaiku. Bila aku salah, bunuh saja aku. Untuk dunia. Ya, kamu telah menumbuhkan kegagalan, generasi lemah.

Hidup segan mati tak mau? Aku memilih untuk mati. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pelukan Terakhir Mahasiswi Unair ke Adik sebelum Tewas di Mobil, Ayah Pilu, 'Anak Yang Saya Sayangi

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved