Berita Aceh Tengah

Ikuti Diskusi Sabtuan Pekan ini, Bahas Masalah Konflik Gajah dengan Manusia di Aceh Tengah

Menurutnya, Konflik Gajah di Aceh sudah berlangsung selama sperti empat abad. Gubernur dan bupati silih berganti, namun konflik belum berhenti.

Penulis: Romadani | Editor: Khalidin Umar Barat
For TRIBUNGAYO.COM
Diskusi Sabtuan di Aceh Tengah pekan ini mengangkat tema melindungi manusia, mendamaikan gajah menjelang 15 tahun konflik gajah di Aceh 

Ketika gajah berada di area seberang, pengiringan kembali dilakukan sampai sebatas “net”. Dengan asumsi jika kawanan gajah liar sudah melewati “net” maka gajah akan menuju ke hutan belantara lain.

Namun pada kenyataannya kawanan gajah liar hanya sampai lahan masyarakat diseberang. Ketika konflik mulai jenuh dan melelahkan, mulai dibangun parit anti gajah, namun konflik tidak kunjung selesai bahkan semakin menyempit.

Jika sebelumnya di perbatasan ketiga Kabupaten sering diberitakan soal konflik, akhir-akhir ini konflik yang menjadi sumber berita tinggal di Kabupaten Aceh Tengah atau Bener Meriah seiring dengan bertambahnya luas areal perkebunan sawit.

Konflik yang sudah berlangsung cukup lama, sampai saat ini masih belum menunjukan tanda-tanda akan berakhir, puncak konflik disekitar DAS Peusangan menimbulkan keresahan masyarakat sekitar bulan November hingga Februari, meski sepanjang tahun konflik kerap terdengar.

Saat ini area konflik mulai meluas di Kabupaten Aceh Tengah, jika sebelumnya area konflik di Aceh Tengah tertinggi berada di Kampung Bergang dan Karang Ampar, kini Kampung Pantan Reduk yang berada disebelah Selatan mulai terdampak, artinya area konflik sebelumnya mengarah ke Utara (Kabupaten Bireuen) kini mulai berpindah ke Arah Selatan.

Diperkirakan jika area konflik semakin ke Selatan, dampak konflik akan semakin meluas dengan kerugian akan semakin besar.

Berdasarkan catatan sejarah, konflik di Aceh Cuma bisa diselesaikan oleh bangsa lain, perang Aceh–Belanda selama 80 tahun lebih diselesaikan Jepang kurang dari 8 bulan, perang Aceh–Jepang selama 3 tahun diselesaikan Amerika kurang dari 3 minggu, haruskan konflik satwa liar ini juga di selesaikan oleh bangsa lain ??.

"Untuk itu kami mengundang semua pihak terkait untuk mendiskusikan ini, pada Sabtu 25 November 2023 di Catimore Cafe, Kampung Lemah, Bebesen," katanya.

Diskusi perlu dilakukan untuk mengetahui kenapa hampir 25 tahun konflik ini tidak dapat diatasi?.

"Undangan ini terbuka untuk umum siapa saja boleh hadir dilokasi dan boleh memesan apa saja dan bayar sendiri-sendiri, sesuai prinsip kearifan lokal eteng-eteng iyak," tutupnya. (*)

Baca juga: Hadiri Pelantikan Reje di Rusip Antara, Ini Harapan Wakil Ketua Komisi D DPRK Aceh Tengah

Baca juga: Media Korsel Sorot Fans Megawati Hangestri datang Ramai-ramai ke Daejeon: Bintang Baru Red Sparks

Baca juga: Prediksi Skor Persita Tangerang vs RANS Nusantara di Liga 1, Mampukah Pendekar Cisadane Menang?

 

Sumber: TribunGayo
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved