Nasir Djamil Sebut Krisis BBM Subsidi di Aceh Tengah Akibat Lemahnya Pengawasan dan Penegakan Hukum

Laporan Romadani | Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Antrean panjang kendaraan untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi di sejumlah SPBU di Aceh Tengah menjadi pemandangan setiap hari.

Kondisi ini pun mendapat sorotan dari sejumlah kalangan termasuk anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) H Muhammad Nasir Djamil saat berkunjung ke Takengon Aceh Tengah, Kamis (7/12/2023).

Dalam kunjungannya tersebut, beliau mendapat aduan dari masyarakat terkait sejumlah isu yang menjadi bahan diskusi untuk mencari jalan keluarnya.

Salah satunya adalah antrean panjang yang terjadi setiap hari di sejumlah SPBU.

Anggota DPR RI Nasir Djamil secara terbuka menyatakan kekecewaannya terhadap lemahnya pengawasan dan penegakkan hukum dalam mengatasi masalah ini.

"Kondisi ini seharusnya dapat diantisipasi dan diatasi dengan cepat. Namun, antrean panjang menunjukkan bahwa sistem pengawasan masih lemah," ujar Nasir Djamil.

Selanjutnya, ia meminta kepada Pemerintah Aceh untuk membentuk tim Adhoc yang bertugas dalam jangka waktu tertentu guna mencari akar masalah dari antrian panjang ini.

"Untuk menguji pernyataan saya, boleh diuji oleh Tim Adhoc yang dibentuk oleh pemerintah, apakah saya benaran atau tidak," kata dia.

Lemahnya pengawasan dan penegakkan hukum menjadi momen yang dimanfaatkan oleh oknum untuk memanfaatkan BBM Subsidi.

"Oknum itu ya, bisa berseragam dan bisa saja tidak, yang jelas BBM Subsidi bocor ke alat berat, pabrik-pabrik atau ke tingkat pengecer," kata dia. (*)

Baca juga: Jelang Penutupan, Dr Shaumiwaty dan Dr Abdul Hamid Mendaftar Jadi Calon Rektor IAIN Takengon

Baca juga: Wisata Aceh Tengah, Ini Rekomendasi Tempat Berlibur Akhir Tahun Sambil Cicipi Kuliner Khas Gayo

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santuan Kematian untuk Ahli Waris Buruh di Aceh Tengah