Berita Internasional

Lima Tentara Israel Tewas dalam Penyergapan di Jalur Gaza Selatan

Dan Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu.

TRIBUNNEWS.COM
Lima tentara Israel tewas dalam penyergapan yang dilakukan oleh kelompok Hamas di kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan, Senin (11/12/2023). 

Lima Tentara Israel Tewas dalam Penyergapan di Jalur Gaza Selatan

TRIBUNGAYO.COM - Lima tentara Israel tewas dalam penyergapan yang dilakukan oleh kelompok Hamas di kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan, Senin (11/12/2023).

Laporan dari militer Israel itu mengatakan para prajurit dari Batalyon 8111 Brigade 5 tewas ketika sebuah alat peledak diledakkan di dekat sebuah sekolah di kota itu.

Menurut pihak militer, helikopter tempur dan jet tempur dikerahkan untuk melakukan serangan terhadap orang-orang bersenjata Palestina, mengutip Anadolu Agency.

Tentara Israel juga menyebut 433 tentara telah tewas sejak pecahnya konflik Gaza pada 7 Oktober 2023.

Baca juga: Alami Luka Parah Terkena Ledakan,Putra Menteri Kabinet Perang Israel Tewas dalam Pertempuran di Gaza

Dan Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok Palestina Hamas.

Hampir 18.000 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 49.229 lainnya terluka dalam serangan udara dan darat tanpa henti di wilayah tersebut sejak 7 Oktober menyusul serangan lintas batas oleh Hamas, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi.

Baca juga: Hamas Berhasil Sergap 60 Tentara Israel di Sebelah Timur Kota Gaza

Israel Gunakan Bom Fosfos Putih Buatan Amerika Serikat

Israel disebut menggunakan bom fosfor putih untuk lakukan penyerangan di Lebanon.

Dan rupanya bom fosfor putih tersebut, merupakan buatan Amerika Serikat (AS).

Penyerangan yang dilakukan Israel ke Lebanon tersebut terjadi pada Oktober 2023 lalu, tepatnya di Lebanon Selatan.

Akibatnya penyerangan itu melukai sedikitnya sembilan warga sipil dan membakar setidaknya empat rumah, menurut analisis Washington Post terhadap pecahan peluru yang ditemukan di desa Dheira.

Baca juga: Musisi Aceh Subur Dani Rilis Lagu Beknale Ie Mata Gaza: Bentuk Kepedulian dan Doa untuk Palestina

Seorang jurnalis yang bekerja untuk surat kabar tersebut, menemukan sisa-sisa tiga peluru artileri 155 mm yang ditembakkan ke desa kecil, yang terletak di dekat perbatasan dengan Israel, mengutip Al Jazeera.

Kode produksi yang ditemukan pada peluru tersebut cocok dengan nomenklatur yang digunakan oleh militer AS untuk mengkategorikan amunisi yang diproduksi di dalam negeri.

Dan yang menunjukkan bahwa amunisi tersebut dibuat oleh depot amunisi di Louisiana dan Arkansas pada tahun 1989 dan 1992, kata laporan itu.

Baca juga: Menlu Retno di Sidang PBB Soroti Sikap Diam Dunia Atas Tindakan Israel Terhadap Palestina

"Warna hijau muda dan tanda lainnya seperti WP yang tercetak di salah satu cangkang konsisten dengan bulatan fosfor putih," menurut pakar senjata yang dikutip dalam publikasi tersebut.

Sementara diberitakan sebelumnya, pada bulan Oktober, tak lama setelah serangan di Lebanon tersebut, investigasi Human Rights Watch mengatakan rekaman terverifikasi yang diambil di Lebanon dan Gaza menunjukkan penggunaan fosfor putih yang ditembakkan artileri berulang kali di pelabuhan Kota Gaza dan dua lokasi pedesaan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved