Berita Bener Meriah

Mahasiswa Desbimtek Unimal Sosialisasikan Pemanfaatan Limbah Kopi Jadi Pupuk Organik Cair

Selain itu, manfaat lain yang dirasakan pupuk organik cair mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibandingkan dengan pupuk kimia.

Penulis: Bustami | Editor: Khalidin Umar Barat
For TRIBUNGAYO.COM
Sejumlah mahasiswa teknik Universitas Malikussaleh (Unimal) menggelar sosialisasi pembuatan pupuk cair dan pemanfaatan limbah kulit kopi di Desa Beranun Teleden, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah, Senin (26/2/2024) 

Laporan Bustami I Bener Meriah

TRIBUNGAYO.COM, REDELONG - Sejumlah mahasiswa teknik Universitas Malikussaleh (Unimal) menggelar sosialisasi pembuatan pupuk cair dan pemanfaatan limbah kulit kopi di Desa Beranun Teleden, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah, Senin (26/2/2024)

Kegiatan yang berlangsung di Desa Binaan Mahasiswa Teknik (DESBIMTEK) ini di inisiasi  Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik Unimal periode 2023-2024.

Para mahasiswa tergabung dalam kelompok tujuh tersebut memberikan sosialisasi berupa pemanfaatan limbah kulit kopi menjadi briket dan pupuk organik cair dengan tujuan agar memiliki nilai ekonomis.

Ketua kelompok, Muhammad Surya Darma menjelaskan dalam acara sosialisasi tersebut berlangsung dengan baik dan masyarakat mengikuti dengan antusias sampai dengan selesai.

"Kami membagikan pengetahuan tentang cara-cara memanfaatkan limbah kulit kopi yang biasanya diabaikan menjadi produk yang bermanfaat," terangnya.

Menurutnya, kegiatan ini dilatar belakangi karena melihat banyaknya limbah kulit kopi yang dibiarkan membusuk dan tidak dimanfaatkan dengan baik.

Sehingga hal ini mengakibatkan pencemaran lingkungan seperti bau yang tidak sedap dan tentu akan mengundang wabah penyakit.

"Untuk limbah kulit kopi ini kita olah dengan masyarakat untuk dapat dimanfaatkan menjadi bahan dasar pembuatan briket.

Ya harapan kita dengan pelatihan ini dapat memberikan solusi terkait permasalahan limbah guna mendukung konsep zero waste," ujar Surya.

Sementara untuk pembuatan pupuk organik cair pihaknya menggunakan bahan dasar dari limbah dapur rumah tangga.

Selain itu, pihanya juga membuka peluang diskusi bagi para peserta tentang praktik-praktik pertanian dalam kontek ramah lingkungan.

"Kalau untuk pembuatan pupuk organik cair, kita disini memamfaatkan bahan baku seperti limbah rumah tangga kemudian kita tambahkan dengan EM4 yang mengandung mikroba aktif antara lain lactobacillus, ragi, bakteri fotosintetik, Actynomycetes, dan jamur pengurai seulosa," sebutnya.

Kata Surya, praktik pembuatan pupuk organik cair ini memberikan manfaat yang luar biasa yaitu adanya peningkatan pengetahuan para petani.

Selain itu, manfaat lain yang dirasakan pupuk organik cair mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibandingkan dengan pupuk kimia.

"Pupuk organik akan memberikan kehidpan bagi organisasi bagi mikroorganisme tanah," sebutnya.

Pihaknya berharap nantinya kegiatan ini bisa bermanfaat kepada masyarakat yang dimana saat ini kita ketahui masyarakat Desa Beranun Teleden sebagian besarnya berprofesi sebagai petani kopi.

Sosialisasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan keuntungan warga dengan mengganti penggunaan pupuk kimia menjadi pupuk alami.

"Penggunaan pupuk organik cair ini dapat juga menggunakan limbah dari kulit kopi agar limbah kopi tidak terbuang sia-sia begitu saja.

Harapan kami semoga desbimtek di periode selanjutnya dapat berkelanjutan karna program kerja ini sangat bermanfaat terhadap masyarakat," pungkasnya. (*)

Baca juga: Mahasiswa Teknik Unimal Budidayakan Tanaman Obat di Desa Beranun Teleden Bener Meriah

Baca juga: Jelang Puasa, Harga Cabai Merah Hari Ini di Bener Meriah Melonjak Hingga Rp 70.000 per Kilogram

Baca juga: Dipasok dari Sumatera Utara, Harga Buah Alpukat di Bener Meriah Capai Rp 30.000 per Kilogram

 

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved